Hidup Kim Young-chui jungkir balik sejak mengungkap korupsi di Samsung Electronics. Dia disebut pengungkap kenyataan, namun di budaya Korea dia dianggap pengkhianat.
Sekitar dua setengah tahun lalu Kim merilis buku 474 halaman berjudul "Think Samsung" yang menjadi bacaan favorit Februari lalu. Buku ini menceritakan tuduhan korupsi sensasional Lee Kun-hee, pria terkaya di Korea Selatan dan pemimpin Samsung Electronics, perusahaan teknologi terbesar di dunia berdasarkan jumlah pendapatan.
Samsung adalah perusahaan paling sakral di Korea Selatan. Sejak buku itu dirilis, koran utama dan berbagai situs di negara tersebut menolak untuk mengiklankan, dan hanya sedikit publikasi yang menceritakan isinya. Salah satu koran melaporkan buku tersebut menjadi best seller berkat kekuatan informasi mulut ke mulut serta blog dan twitter.
"Saya menantang mereka mengajukan gugatan balik kepada saya. Mereka memperlakukan saya sebagai pria yang tidak dianggap, meskipun saya berteriak tentang kejahatan terbesar sepanjang sejarah negara," ujar Kim, 52 tahun, dalam sebuah wawancara.
Di lain pihak, eksekutif Samsung menganggap remeh buku itu dan menyebut sebagai 'fiksi'. "Kami telah mendidih dengan kemarahan, namun kami tidak akan menuntut dan membuatnya menjadi bintang lagi," ujar Kim Jun-shik, wakil presiden senior komunikasi Samsung.
Cerita ini dimulai saat Lee, pemimpin Samsung Electronics, dituduh menggelapkan pajak dan melanggar kepercayaan April 2008 sehingga dihukum dalam dua dakwaan itu. Masalah itu kemudian dikenal sebagai skandal dana lumpur Samsung. Namun Lee terhindar dari kurungan penjara dan menerima pengampunan presiden.
Di bawah kepemimpinan Lee, Samsung berkembang menjadi konglomerasi yang menghasilkan lebih dari seperlima ekspor di Korea Selatan. Samsung mempekerjakan 270 ribu pegawai di seluruh dunia dan identik dengan kesuksesan, gaya dan kebanggaan Korea Selatan.
Sementara Kim Young-chui baru bergabung di perusahaan ini pada 1997 setelah namanya terkenal sebagai jaksa dengan bintang yang menyelidiki korupsi Chun Doo-hwan, mantan orang kuat militer. Dia menjadi penasihat hukum utama Samsung sebelum berhenti di 2004. Dia keluar dengan tuduhan melakukan kesalahan tiga tahun setelahnya.
Melalui buku itu ia menuduh Samsung merobek bukti pabrik, serta menyogok politisi, birokrat, jaksa, hakim, dan jurnalis, terutama untuk memastikan bahwa pihak-pihak tersebut tidak akan menghalangi transfer ilegal kontrol perusahaan, dari Lee pada anaknya, Lee Jae-yong, 41 tahun.
Dalam buku itu, Kim menggambarkan Lee dan eksekutif 'bawahannya' di Samsung sebagai pencuri yang menyuap para petinggi negara, termasuk pemerintah dan media. Buku itu sejauh ini telah terjual 120 ribu kopi, sebuah pencapaian luar biasa di Korea Selatan bagi sebuah karya nonfiksi.
Ketika Kim pertama kali memperkenalkan ke media mengenai tuduhan tersebut, Kim mengatakan tidak ada seorang pun yang ingin menyentuh subyek itu. Namun kemudian muncul kelompok rohaniwan yang terang-terangan mempublikasikan klaim Kim itu sebagai berdasarkan sebuah penyelidikan.
Sebelumnya jaksa menemukan 4,5 triliun won (Rp36,3 triliun) dalam rekening yang melanggar undang-undang menyangkut identitas. Jaksa menetapkan uang tersebut milik Lee yang merupakan warisan dari ayahnya, Lee Byung-chull, pendiri Samsung.
Namun jaksa menyimpulkan tidak ada bukti soal penyuapan. Kim sebaliknya menyebut telah memberikan daftar kepada jaksa yang membantu penyuapan di Samsung selama bekerja di sana.
Sebagai tambahan, disebutkan seorang anggota parlemen pernah menerima satu tas golf penuh berisi uang dari Samsung, dan mantan pembantu presiden mengatakan pernah menerima dan mengembalikan hadiah uang tunai dari Samsung.
Tahun lalu, Lee dihukum atas 46,5 miliar won (Rp377,5 miliar) pajak keuntungan yang dihasilkan dari uang tersembunyi dan dibantu anaknya membeli saham anak usaha Samsung dengan harga rendah. Lee dihukum penjara namun hakim menunda putusan tersebut.
Lee mengatakan dirinya meminta maaf kepada berbagai pihak. Bulan Februari, Lee menerima pengampunan presiden, dan di bulan selanjutnya ia kembali ke Samsung tanpa perlu rapat dewan untuk penyetujuan pengangkatan tersebut.
Sean C Hayes, pengacara Amerika dan kolumnis koran di Seoul mengatakan, ia berharap ada lebih banyak 'jiwa berani' seperti Kim. Kim mengatakan keputusannya mengungkapkan persoalannya dengan Samsung telah memeras harga dirinya.
Banyak kenalannnya memutuskan hubungan dengan Kim. Saat ia memberikan kuliah di sebuah sekolah hukum, salah seorang murid bertanya apakah menghadiri kuliah tersebut dapat membahayakan kesempatan kerja mereka.
"Masyarakat menyebut saya pengkhianat," ujar Kim, pecinta musik klasik yang menggemari espresso. Ia mengatakan pertarungan masih jauh dari selesai. Dia bekerja dengan aktivis untuk mengadakan boikot produk Samsung.
Sekitar dua setengah tahun lalu Kim merilis buku 474 halaman berjudul "Think Samsung" yang menjadi bacaan favorit Februari lalu. Buku ini menceritakan tuduhan korupsi sensasional Lee Kun-hee, pria terkaya di Korea Selatan dan pemimpin Samsung Electronics, perusahaan teknologi terbesar di dunia berdasarkan jumlah pendapatan.
Samsung adalah perusahaan paling sakral di Korea Selatan. Sejak buku itu dirilis, koran utama dan berbagai situs di negara tersebut menolak untuk mengiklankan, dan hanya sedikit publikasi yang menceritakan isinya. Salah satu koran melaporkan buku tersebut menjadi best seller berkat kekuatan informasi mulut ke mulut serta blog dan twitter.
"Saya menantang mereka mengajukan gugatan balik kepada saya. Mereka memperlakukan saya sebagai pria yang tidak dianggap, meskipun saya berteriak tentang kejahatan terbesar sepanjang sejarah negara," ujar Kim, 52 tahun, dalam sebuah wawancara.
Di lain pihak, eksekutif Samsung menganggap remeh buku itu dan menyebut sebagai 'fiksi'. "Kami telah mendidih dengan kemarahan, namun kami tidak akan menuntut dan membuatnya menjadi bintang lagi," ujar Kim Jun-shik, wakil presiden senior komunikasi Samsung.
Cerita ini dimulai saat Lee, pemimpin Samsung Electronics, dituduh menggelapkan pajak dan melanggar kepercayaan April 2008 sehingga dihukum dalam dua dakwaan itu. Masalah itu kemudian dikenal sebagai skandal dana lumpur Samsung. Namun Lee terhindar dari kurungan penjara dan menerima pengampunan presiden.
Di bawah kepemimpinan Lee, Samsung berkembang menjadi konglomerasi yang menghasilkan lebih dari seperlima ekspor di Korea Selatan. Samsung mempekerjakan 270 ribu pegawai di seluruh dunia dan identik dengan kesuksesan, gaya dan kebanggaan Korea Selatan.
Sementara Kim Young-chui baru bergabung di perusahaan ini pada 1997 setelah namanya terkenal sebagai jaksa dengan bintang yang menyelidiki korupsi Chun Doo-hwan, mantan orang kuat militer. Dia menjadi penasihat hukum utama Samsung sebelum berhenti di 2004. Dia keluar dengan tuduhan melakukan kesalahan tiga tahun setelahnya.
Melalui buku itu ia menuduh Samsung merobek bukti pabrik, serta menyogok politisi, birokrat, jaksa, hakim, dan jurnalis, terutama untuk memastikan bahwa pihak-pihak tersebut tidak akan menghalangi transfer ilegal kontrol perusahaan, dari Lee pada anaknya, Lee Jae-yong, 41 tahun.
Dalam buku itu, Kim menggambarkan Lee dan eksekutif 'bawahannya' di Samsung sebagai pencuri yang menyuap para petinggi negara, termasuk pemerintah dan media. Buku itu sejauh ini telah terjual 120 ribu kopi, sebuah pencapaian luar biasa di Korea Selatan bagi sebuah karya nonfiksi.
Ketika Kim pertama kali memperkenalkan ke media mengenai tuduhan tersebut, Kim mengatakan tidak ada seorang pun yang ingin menyentuh subyek itu. Namun kemudian muncul kelompok rohaniwan yang terang-terangan mempublikasikan klaim Kim itu sebagai berdasarkan sebuah penyelidikan.
Sebelumnya jaksa menemukan 4,5 triliun won (Rp36,3 triliun) dalam rekening yang melanggar undang-undang menyangkut identitas. Jaksa menetapkan uang tersebut milik Lee yang merupakan warisan dari ayahnya, Lee Byung-chull, pendiri Samsung.
Namun jaksa menyimpulkan tidak ada bukti soal penyuapan. Kim sebaliknya menyebut telah memberikan daftar kepada jaksa yang membantu penyuapan di Samsung selama bekerja di sana.
Sebagai tambahan, disebutkan seorang anggota parlemen pernah menerima satu tas golf penuh berisi uang dari Samsung, dan mantan pembantu presiden mengatakan pernah menerima dan mengembalikan hadiah uang tunai dari Samsung.
Tahun lalu, Lee dihukum atas 46,5 miliar won (Rp377,5 miliar) pajak keuntungan yang dihasilkan dari uang tersembunyi dan dibantu anaknya membeli saham anak usaha Samsung dengan harga rendah. Lee dihukum penjara namun hakim menunda putusan tersebut.
Lee mengatakan dirinya meminta maaf kepada berbagai pihak. Bulan Februari, Lee menerima pengampunan presiden, dan di bulan selanjutnya ia kembali ke Samsung tanpa perlu rapat dewan untuk penyetujuan pengangkatan tersebut.
Sean C Hayes, pengacara Amerika dan kolumnis koran di Seoul mengatakan, ia berharap ada lebih banyak 'jiwa berani' seperti Kim. Kim mengatakan keputusannya mengungkapkan persoalannya dengan Samsung telah memeras harga dirinya.
Banyak kenalannnya memutuskan hubungan dengan Kim. Saat ia memberikan kuliah di sebuah sekolah hukum, salah seorang murid bertanya apakah menghadiri kuliah tersebut dapat membahayakan kesempatan kerja mereka.
"Masyarakat menyebut saya pengkhianat," ujar Kim, pecinta musik klasik yang menggemari espresso. Ia mengatakan pertarungan masih jauh dari selesai. Dia bekerja dengan aktivis untuk mengadakan boikot produk Samsung.