Menkeu Sri Mulyani menyatakan sebuah kehormatan bagi dirinya ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Sri Mulyani sendiri lebih memilih menjadi Direktur Bank Dunia dan meninggalkan posisi menteri keuangan.
"Adalah suatu kehormatan besar bagi saya dan juga untuk negara saya memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada misi bank yang sangat penting dalam mengubah dunia," kata Sri Mulyani mengatakan dalam sebuah pernyataannya terkait penunjukan dirinya sebagai Direktur Pelaksana di Bank Dunia menmgutip JakartaGlobe.
Sri Mulyani dan Wakil Presiden Boediono, yang adalah gubernur bank sentral terakhir, telah menjadi target dari kampanye oposisi dan menuduh mereka menyalahgunakan kekuasaan mereka atas Rp6,7 triliun (US$ 740 juta) bailout dari Bank Century pada tahun 2008, selama krisis keuangan global.
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah dikreditkan dengan membantu membawa stabilitas politik di Indonesia, yang telah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang moderat dalam beberapa tahun terakhir.
IHSG telah melonjak 67 persen dalam 12 bulan terakhir, pemain kedua terbaik di antara 20 indeks Asia seperti dikutip Bloomberg News, setelah Sri Lanka. Rupiah telah berada di area mata uang berperforma terbaik pada saat itu, telah menguat 15% terhadap dolar AS. "Sri Mulyani memiliki kebijakan ekonomi terpimpin untuk Indonesia, yang berhasil menavigasi di tengah-tengah krisis ekonomi global, melaksanakan reformasi kunci, dan mendapatkan rasa hormat dari rekan-rekan di seluruh dunia," kata Bank Dunia dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 4 Mei waktu Washington.
