Benua Afrika memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi 5 persen selama 10 tahun terakhir dengan beberapa negara mencapai tingkat pertumbuhan 7 persen. Naiknya harga komoditas telah membuat wilayah yang kaya sumber daya komoditas seperti minyak, emas dan logam mulia ini berjaya.
Meskipun Afrika telah booming dalam beberapa tahun terakhir, namun masih ada masalah yang merajalela. Ekspor memang membatu beberapa orang terhubung secara politik namun juga memicu kesenjangan pendapatan yang luas. Kemiskinan masih tersebar luas dan ketidakstabilan politik masih menjadi masalah di banyak bagian.
Majalah Forbes mencatat, Afrika merupakan negara kesembilan untuk Bisnis. Benua ini memiliki potensi yang tinggi, tetapi juga sarang bagi 60 persen korupsi, birokrasi bermasalah dan pengemplangan pajak. Oleh karena itu, ada negara di Afrika yang berada di posisi paling akhir dalam hal investasi.
Guinea, sebelumnya dikenal sebagai French Guinea, menempati peringkat terakhir untuk ketiga kalinya berturut-turut. Negara Afrika Barat yang tengah dilanda wabah Ebola baru-baru ini, memiliki cadangan alam yang kaya bauksit, berlian, emas dan bijih besi, namun belum memanfaatkan sumber daya ini terutama disebabkan oleh korupsi, infrastruktur yang buruk dan volatilitas politik.
Meskipun sumber daya alam yang dimiliki besar, namun Guinea memiliki defisit perdagangan mencapai 27 persen dari PDB tahun lalu dan GDP per kapita hanya USD1.100. Negara dengan ekonomi USD7 miliar menempati peringkat terbawah untuk inovasi, teknologi dan korupsi. Bergabung Guinea di bawah 10 dari Afrika adalah Chad, Libya, Angola, Gambia dan Aljazair. okezone
Meskipun Afrika telah booming dalam beberapa tahun terakhir, namun masih ada masalah yang merajalela. Ekspor memang membatu beberapa orang terhubung secara politik namun juga memicu kesenjangan pendapatan yang luas. Kemiskinan masih tersebar luas dan ketidakstabilan politik masih menjadi masalah di banyak bagian.
Majalah Forbes mencatat, Afrika merupakan negara kesembilan untuk Bisnis. Benua ini memiliki potensi yang tinggi, tetapi juga sarang bagi 60 persen korupsi, birokrasi bermasalah dan pengemplangan pajak. Oleh karena itu, ada negara di Afrika yang berada di posisi paling akhir dalam hal investasi.
Guinea, sebelumnya dikenal sebagai French Guinea, menempati peringkat terakhir untuk ketiga kalinya berturut-turut. Negara Afrika Barat yang tengah dilanda wabah Ebola baru-baru ini, memiliki cadangan alam yang kaya bauksit, berlian, emas dan bijih besi, namun belum memanfaatkan sumber daya ini terutama disebabkan oleh korupsi, infrastruktur yang buruk dan volatilitas politik.
Meskipun sumber daya alam yang dimiliki besar, namun Guinea memiliki defisit perdagangan mencapai 27 persen dari PDB tahun lalu dan GDP per kapita hanya USD1.100. Negara dengan ekonomi USD7 miliar menempati peringkat terbawah untuk inovasi, teknologi dan korupsi. Bergabung Guinea di bawah 10 dari Afrika adalah Chad, Libya, Angola, Gambia dan Aljazair. okezone