Sebuah tas ransel berwarna hitam yang diduga berisi bom menghebohkan Kota Surakarta. Seorang turis yang membawa ransel tersebut pergi meninggalkannya di Warung Bu Weni, tepat di sebelah Hotel Best Western, Bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi, sekitar pukul 10.00 pagi ini.
Kepolisian Resor Metropolitan Kota Solo dibantu Polsek Metro Pasar Kliwon telah memasang pita polisi di depan Warung Bu Weni. Hingga kini pihak kepolisian masih menunggu kedatangan tim penjinak bom.
Sekitar pukul 10.00 tadi, Sarmiati (38), penjaga warung, sedang membuat minuman saat seorang turis asing memasuki warungnya. Saat itu ada petugas DLLAJ yang kantornya berada di sebelah sedang beristirahat, Thomas Adi Purwanto. Kepada Adi, sang turis menanyakan letak Pusat Grosir Solo, yang hanya berjarak 200 meter dari warung tersebut.
"Dia bertanya pakai Bahasa Indonesia, tapi bisa bahasa Inggris juga," ujar Adi. Setelah menanyakan alamat PGS, turis tersebut langsung menitipkan tas ransel yang diletakannya di bawah meja makan di sebelah Adi. Namun, bukannya berjalan ke arah PGS, turis yang tidak meninggalkan nama kepada penjaga warung justru terlihat berjalan berlawanan arah dari letak PGS.
"Dia ke arah Hotel Best Western dan malah naik taksi, saya jadi curiga," tambah Sarmiati yang tampak panik dikerubungi wartawan. Sarmiati langsung diamankan petugas Polsek Pasar Kliwon sebelum wartawan selesai menanyainya.
Kecurigaan Sarmiati semakin bertambah ketika satpam Hotel Best Western yang kebetulan membawa alat pendeteksi logam mampir ke warungnya. Entah sengaja atau tidak, metal detector berbunyi saat diarahkan ke ransel yang masih tergeletak di bawah meja tersebut. Mereka pun langsung keluar warung dan menghubungi polisi.
Menurut Sarmiati yang ditegaskan Adi, turis yang hingga kini tidak kembali mengambil ranselnya berwajah tampan mengenakan kaos putih dan bercelana 3/4 dan sandal jepit.