Alasan Ahok Bongkar Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) di Jatinegara

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap akan membongkar Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) di Jatinegara, Jakarta Timur. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, bangunan dengan jenis apa pun akan dibongkar jika tidak memiliki izin.

"Saya sudah kasih tahu Pak Wali Kota kalau gereja itu enggak ada izin. Kalau memang tempat ibadah sudah berdiri lama, ya dibuat izinnya. Kalau dia enggak buat izinnya, itu melanggar, tetap kami bongkar. Kami tidak mau jika (keputusan) dibongkar atau tidak (karena) dipengaruhi oleh tekanan orang. Tidak ada urusan. Ini negara ada konstitusi, ada aturan," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI.

Gereja di Jatinegara yang dimaksud Ahok merupakan bangunan yang perizinannya sebagai tempat ibadah sudah sejak lama tidak diurus. Bangunan tersebut sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu sebagai rumah tinggal.

Akan tetapi, fungsinya lambat laun berubah menjadi rumah ibadah. Pihak gereja sudah diberi waktu untuk mengurus perizinan gereja itu. Akan tetapi, sampai saat ini, perizinan belum juga diurus.

Berkaitan dengan hal itu, Ahok tidak khawatir bahwa langkah tersebut akan memicu konflik agama di tengah-tengah masyarakat. Sebab, pembongkaran bukan dilakukan atas dasar agama, melainkan karena perizinan bangunan yang belum diurus.

Lagi pula, kata Ahok, semua agama mengajarkan untuk berdamai dengan sesama. Dia yakin, orang yang betul-betul beragama tidak akan melihat pembongkaran ini sebagai isu suku, ras, agama, dan antar-golongan (SARA).

"Kalau ada orang pegangannya konstitusi, ya tidak usah takut dikait-kaitkan dengan isu agama. Kalau kamu beragama benar, kamu enggak mungkin nyerang orang lain, kok. Buat saya, patokan seperti itu," ujar Ahok.

"Semua agama ngajarin cinta damai, enggak ada kebencian. Kalau ada yang mengaku beragama, melakukan kebencian kepada sesama manusia atau menganiaya, saya justru meragukan dia beragama. Itu yang akan polisi sikat, kalau kamu lakukan tindakan anarkistis. Patokan kita seperti itu saja," kata dia.

Gara-Gara Inul, Petani di Demak Bisa Untung Rp 52 Juta

Sejumlah petani di wilayah Demak, Jawa Tengah kini mendapat limpahan keuntungan berkat Inul. Tapi jangan salah dulu. Inul yang dimaksud di sini bukanlah penyanyi dangdut yang beken karena dengan 'goyang ngebor'. Tapi Inul itu adalah salah satu jenis semangka.

Petani di Demak memutuskan menanam semangka jenis Inul karena sedang dilanda kemarau. Cuaca yang panas pun justru membuat panenan mereka sangat bagus dan laris di pasaran. Untuk setiap hektar lahan, petani penanam Inul bisa meraup keuntungan sebesar Rp 52 juta.

Menurut Nur Jalil (57), warga Desa Bango, Kecamatan Demak Kota, semangka jenis Inul yang memiliki warna kekuningan bisa dijual dengan harga tinggi di pasaran. Namun, katanya, untuk mendapatkan semangka dengan hasil maksimal memang butuh perawatan setiap hari termasuk dengan penyemprotan hama. "Kita rawat selama dua bulan sejak ditanam," katanya seperti dikutip Radar Semarang.

Keuntungan petani semangka Inul semakin bertambah karena tidak perlu jauh-jauh menjualnya. Pasalnya, sudah ada pedagang besar yang membeliknya.

Salahs satu pedagang buah, Suparmin (48), warga Desa Paren, Kecamatan Mayong, Jepara mengatakan, semangka yang dibeli dari petani di Demak itu dijual lagi ke berbagai daerah. Seperti Pemalang dan Cirebon.

Sekali membeli dari petani, Suparmin bisa membawa pulang hingga dua rit atau dua truk.  "Biasanya dua rit dengan berat enam ton bernilai Rp 40 juta," ujar Suparmin.

Ia membeli semangka Inul dengan harga Rp 2.700 per kilogram. Selanjutnya, pedagang buah di Jepara itu menjualnya lagi  harga Rp 3.200 per kilogram. "Untungnya tidak seberapa tapi kalau dikumpulkan ya banyak," katanya.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Demak, Ir Wibowo mengatakan, dalam musim kemarau ini memang banyak petani yang memanfaatkan lahannya untuk menanam  palawija dan buah-buahan termasuk semangka dan melon. "Ini bagus untuk menambah penghasilan petani agar lebih sejahtera," katanya.

Asyik Selfie, Ombak Besar Tewaskan Ainur Rochman dan Wahyu

Innalillahi...Gara-gara Berselfie tak Hati-hati, Ini Jenazahnya

Ainur Rochmad Senin (20/7), pria asal Desa Slempit, Kedamean, Gresik, itu tewas tergulung ombak Pantai Klayar di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Pacitan, saat asyik selfie bersama temannya.

Peristiwa tersebut terjadi pukul 07.30. Ainur yang tergabung dalam rombongan karyawan sebuah perusahaan berwisata ke Klayar. Mereka berekreasi mengisi libur Lebaran. Mereka berangkat dari Gresik dini hari dan sampai di lokasi pukul 07.00 di Pacitan. Namun, mereka tak langsung bermain air, tetapi ngopi dan sarapan di salah satu warung di sekitar pantai.

Selang 30 menit, mereka menuju Seruling Samudra. Lokasi tersebut disebut Seruling Samudra karena ada karang yang menimbulkan suara seperti seruling ketika dihantam ombak.

Sebenarnya rombongan korban sempat berpapasan dengan Kateno, seorang pemandu wisata. Rombongan pun diingatkan agar tidak mendekat ke Seruling Samudra karena ombak sedang besar.

''Diduga mereka tidak mengindahkan larangan dari penjaga pantai,'' terang AKP Hendro Wahyudi, Kapolsek Donorojo, kepada Jawa Pos Radar Pacitan kemarin (21/7). Kenekatan korban tersebut berbuah petaka. Saat asyik ber-selfie di atas sebuah karang, ombak besar menggulung Ainur Rochman dan Wahyu.

Ainur langsung hilang bersamaan dengan surutnya air yang menerjang karang besar itu. Sementara itu, Wahyu masih bisa bertahan dengan memegang pinggir karang. Dia kemudian ditolong rekannya sebelum terjun ke laut.

Mereka lantas meminta pertolongan untuk mencari Ainur. ''Dan, pukul 09.00 tadi (kemarin), jasad korban ditemukan di sekitar lokasi Seruling Samudra itu,'' ucapnya.

Polisi menduga Ainur Rochman terseret hingga masuk ke palung laut dan baru muncul ke permukaan dalam kondisi tidak bernyawa. Setelah dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke RSUD Pacitan untuk divisum. ''Dugaan sementara, korban meninggal murni karena kecelakaan laut,'' tegasnya.

Pasca kejadian tersebut, petugas bersama pengelola dan relawan terus mengingatkan pengunjung agar tidak mendekat ke lokasi seruling samudra, apalagi kondisi ombak sedang meninggi. Apalagi, jumlah pengunjung di pantai tersebut meningkat drastis.

Itu bukan kejadian yang pertama. Pada Agustus tahun lalu, seorang pengunjung juga tewas saat selfie di salah satu tebing di Klayar. ''Kami terus ingatkan agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak mendekat ke titik-titik bahaya,'' ujarnya.

Kisah Marbot Masjid Atta’awun Cisarua Puncak Bogor

Cerita ini nyata yang mengisahkan dua sahabat yg terpisah cukup lama; Ahmad dan Zaenal. Ahmad ini pintar sekali. Cerdas. Tapi dikisahkan kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zaenal adalah sahabat yg biasa2 saja. Namun keadaan orang tuanya mendukung karir dan masa depan Zaenal.

Setelah terpisah cukup lama, keduanya bertemu. Bertemu di tempat yg istimewa; di koridor wudhu, koridor toilet sebuah masjid megah dengan arsitektur yg cantik, yg memiliki view pegunungan dengan kebun teh yg terhampar hijau di bawahnya. Mesjid tersebut adalah mesjid At-Ta'awun yang berada di puncak Bogor.

Adalah Zaenal, sudah menjelma menjadi seorang manager kelas menengah. Necis. Parlente. Tapi tetap menjaga kesalehannya.

Ia punya kebiasaan. Setiap keluar kota, ia sempatkan singgah di masjid di kota yg ia singgahi. Untuk memperbaharui wudhu, dan sujud syukur. Syukur-syukur masih dapat waktu yg diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah juga sebagai tambahan.

Seperti biasa, ia tiba di Puncak Pas, Bogor. Ia mencari masjid. Ia pinggirkan mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yg ia temukan.

Di sanalah ia menemukan Ahmad. Cukup terperangah Zaenal ini. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak punya, tapi pintarnya minta ampun.

Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai merbot masjid..!

"Maaf," katanya menegor sang merbot. "Kamu Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?".

Yang ditegor tidak kalah mengenali. Lalu keduanya berpelukan, Ahmad berucap
"Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…". Zaenal terlihat masih dlm keadaan memakai dasi. Lengan yg digulungnya untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. "Ah, biasa saja…".

Zaenal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sedang memegang kain pel. Khas merbot sekali. Celana digulung, dan peci didongakkan sehingga jidatnya yg lebar terlihat jelas.

"Mad… Ini kartu nama saya…".

Ahmad melihat. "Manager Area…". Wuah, bener-bener keren."

"Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya. Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Maaf…".

Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. "Terima kasih ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih2 dulu… Silahkan ya. Yang nyaman".

Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Ahmad yg pintar, kemudian harus terlempar darik kehidupan normal. Ya, meskipun tidak ada yang salah dengan pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan.
Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini yg tidak berpihak kepada orang-orang yang sebenarnya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin.

Air wudhu membasahi wajahnya…

Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yang sedang bersih-bersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbot. Melainkan "office boy".

Tanpa sadar, ada yang shalat di belakang Zaenal. Sama-sama shalat sunnah sepertinya.
Setelah menyelesaikan shalatnya Zaenal sempat melirik. "Barangkali ini kawannya Ahmad…", gumamnya.
Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dengan Ahmad.

"Pak," tiba2 anak muda yg shalat di belakangnya menegur.

"Iya Mas..?"

"Pak, Bapak kenal emangnya sama bapak Insinyur Haji Ahmad…?"

"Insinyur Haji Ahmad…?"

"Ya, insinyur Haji Ahmad…"

"Insinyur Haji Ahmad yang mana…?"

"Itu, yang barusan ngobrol sama Bapak…"

"Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?"

"Dari dulu udah haji Pak. Dari sebelum beliau bangun ini masjid…".

Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar hatinya Zaenal… Dari dulu sudah haji… Dari sebelum beliau bangun masjid ini…

Anak muda ini kemudian menambahkan, "Beliau orang hebat Pak. Tawadhu'. Saya lah yg merbot asli masjid ini. Saya karyawannya beliau. Beliau yang bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya sendiri. Beliau biayai sendiri pembangunan masjid indah ini, sebagai masjid transit mereka yg mau shalat. Bapak lihat hotel indah di sebelah sana? … Itu semua milik beliau… Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh. Yaitu senangnya menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya disuruh mengaji saja dan azan…".

Zaenal tertegun, entah apa yang ada di hati dan di pikiran Zaenal saat itu

*****
Ada pelajaran dari kisah pertemuan Zaenal dan Ahmad. Jika Ahmad itu adalah kita, mungkin begitu bertemu kawan lama yang sedang melihat kita membersihkan toilet, segera kita beritahu posisi kita yang sebenarnya.

Dan jika kemudian kawan lama kita ini menyangka kita merbot masjid, maka kita akan menyangkal dan kemudian menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah kawan kita bahwa kita inilah pewakaf dan yang membangun masjid ini.

Tapi kita bukan Haji Ahmad. Dan Haji Ahmad bukannya kita. Semoga ia selamat dari rusaknya nilai amal, sebab ia tetap tenang dan tidak risih dengan penilaian manusia. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan apa-apa. Dan kemudian Allah yg memberitahu siapa dia sebenarnya…

"Al mukhlishu, man yaktumu hasanaatihi kamaa yaktumu sayyi-aatihi" Orang yang ikhlas itu adalah orang yang menyembunyikan kebaikan-kebaikannya, seperti ia menyembunyikan keburukan-keburukan dirinya.

Tamu Terakhir itu Pasti Datang Pada Setiap Orang

Ia datang bukan untuk mengambil paksa sebagian harta milik kita..

Bukan pula ingin menyantap makanan di meja makan dan mengambil minuman di lemari es milik kita..

Tidak pula ingin meminta pertolongan kepada kita untuk melunasi hutang-hutangnya.

Atau pun meminta syafaat.. Dan bukan pula menghiba kepada kita agar diringankan beban berat yang ia tanggung..

Ia datang kepada kita membawa misi dan tugas yang pasti..

Kita, kerabat, handaitaulan dan bahkan jika penduduk bumi seluruhnya dikerahkan, tak mampu menahan ketibaannya..

Jika kita berlindung di sebuah istana yang megah, yang dikelilingi benteng kokoh dan pagar-pagar yang kuat..

Dan kita dijaga para pengawal dan bodyguard sekalipun, maka dengan mudah ia menerobos masuk menjumpai kita..

Sesungguhnya ia tak perlu mengetuk pintu atau meminta izin bertemu dengan kita.. Atau membuat janji sebelumnya dengan kita..

Bahkan ia datang menemui kita setiap waktu dan dalam keadaan yang bagaimanapun jua,sibuk ataukah senggang..

Sehat atau sakit, kaya atau miskin, di perjalanan atau menetap di sebuah tempat..

Tamu kita ini tidak memiliki kelembutan hati, yang akan tersentuh oleh kata-kata hiba dari kita atau luruh melihat tetesan air mata kita,tetap kunjungannya tak akan mundur walau sesaat..

Demikian pula ia tidak menerima hadiah dan suap.. Karena harta dunia seluruhnya tidak sebanding baginya dengan apa pun walau seharga sayap nyamuk..

Karena yang dia kehendaki hanyalah diri kita,bukan selain kita.. Yah ia ingin mengambil ruh kita,emisahkan nyawa dengan raga kita,itulah akhir perjalanan hidup kita..

Dialah malaikat pencabut nyawa..

Ketika ia datang, maka harta yang berlimpah,assetyang bertebaran di mana-mana, Jabatan yang disandang,Pendamping hidup yang Cantik / Tampan..

Mobil mewah yang dipunyai,Gaji yang besar,dan anak-anak yang lucu dan montok Semuanya ditinggalkan..

Hanya iman dan amal shalih yang akan membantu kita di nun jauh di sana..

Yaa ALLAH.. Jika saat nya tiba bagi kami, wafat kan lah kami dalam keadaan Husnul Khatimah,Jauh kan lah kami dari suul khatimah..

Produser Amerika Kontrak 2 Penyanyi Indonesia

Di awal tahun 2015 ini, industri musik Indonesia akan kembali masuk ke pasar industri rekaman musik Amerika. Setelah tahun lalu kelompok jazz Simak Dialog, gitaris Tohpati dan Budjana meluncurkan album bergenre khusus jazz progresif di New York.

Kali ini, penampilan dua penyanyi muda Indonesia berhasil menarik perhatian komposer/produser nominator Grammy Award, Adam Berg dan produser terkenal Richard Rudolph untuk merekam suara mereka dan diedarkan bukan hanya di Amerika dan Indonesia, tapi seluruh dunia.

Kedua penyanyi tersebut adalah Shella Tiatira (16 tahun) dan Tere Cia (23 tahun), di mana bakat mereka ditemukan dan diasuh oleh Benny Simanjuntak, pemilik sekolah akting, presenter dan modeling Contoh Management. Benny adalah pencari bakat terkenal yang juga menjadi juri komentator televisi untuk program reality show mencari bakat "Star Dut," "Mendadak Artis" dan "Mamamia Show."

Ini sebuah kebanggaan dan sejarah bagi Indonesia, bahwa penyanyi kita mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Adam dan Richard. Sekarang sudah masuk dalam proses music composing dan aransemen. Jenis musiknya masih dalam proses, tapi pasti bernuansa pop, sehingga pasar akan sangat luas," ujar Benny dalam wawancara dengan VOA di Los Angeles, akhir tahun 2014 lalu.

Benny patut berbangga karena Shella Tiatira dan Tere Cia adalah pendatang baru yang mempunyai reputasi internasional.

Shella adalah penyanyi yang mewakili Indonesia pada Asia Pasific Song Competition (Asia Broadcasting Union/ABU) di Hanoi, Vietnam tahun 2013. Shella berhasil memenangkan kompetisi ini dengan mengalahkan berbagai penyanyi dari seluruh Asia, dan menjadi juara pertama.

Sementara Tere Cia, adalah pemenang kompetisi yang sama untuk tahun 2014.Kedua penyanyi ini dilirik oleh Adam Berg saat Adam berkunjung ke Indonesia tahun lalu. Melihat bakat yang luar biasa dari Shella dan Tere, Adam langsung mengajak Benny untuk bekerjasama memproduksi album kedua penyanyi ini di studio rekaman, Los Angeles.

Tidak lama kemudian, produser Richard Rudolph yang sering bekerjasama dengan Adam juga tertarik untuk ikut mendukung album ini. Richard adalah co-founder Atlantic Record dan pemenang The Grammy Awards ke -7 untuk kategori Best Contemporary Instrumental Album and Best Pop Instrumental album Mindi Abair. Richard juga dikenal sebagai pencipta lagu "Lovin You" yang menjadi hit nomer 1, Billboard Top 100 pada tahun 1970an. Selain itu, Richard adalah ayah dari artis Maya Rudolph, yang terkenal lewat film "Bridesmaids," "Grown Ups" dan "Shrek" (voice over).

"Senang sekali, akhirnya saya sudah menandatangani kontrak dengan Adam Berg untuk pembuatan alabum Shella Tiatira dan Tere Cia. Dengan Richard Rudolph, saya akan membuat program acara televisi dan beberapa music project lainnya," tambah Benny yang didampingi oleh Ajie, tim produksi Benny di LA.

"Bulan Februari dan Maret ini, Shella dan Tere akan mulai proses rekaman di LA. Ini sebuah perjalanan yang masih panjang, ya. Saya mohon dukungan dan doa teman-teman semua agar kita dapat membawa nama bangsa Indonesia di panggung musik Amerika," kata Benny menutup wawancara.  Tribunnews

Sebelum Tewas, Wartawati Baety Alami Penyiksaan Sadis



Wartawati salah satu media online, Nur Baety Rofiq, diyakini mengalami serangkaian penyiksaan yang cukup keji sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa di kediamannya, Perumahan Gaperi, Bojonggede, Sabtu sore kemarin.
    
Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menuturkan, dari hasil visum sementara, korban tewas akibat urat nadi bagian leher putus akibat digorok benda tajam. Dari keterangan dokter forensik, ada sembilan luka tusuk yang dialami korban. Selain luka tusuk, tulang rusuk korban juga patah. Diduga akibat hantaman benda keras.

"Penyebab kematiannya diduga akibat putus urat nadi leher. Ada sembilan luka tusuk yang dialami korban," kata Teguh pada VIVA Minggu, 19 Juli 2015.

Sebelumnya, korban ditemukan tewas dengan posisi tertelungkup dengan tangan di belakang terikat tali rapia warna hitam. Di sekitar jasad korban banyak darah kering. Dilihat dari kondisi jasadnya yang telah membengkak dan menimbulkan aroma menyengat, kuat dugaan korban telah tewas sejak lima hari sebelum jasadnya ditemukan.
    
"Saat kami temukan ada tali yang mengikat tangan kiri korban. Saat ini kami masih terus melakukan pengembangan."
     
Data lain yang dihimpun menyebutkan, kasus pembunuhan yang dialami wartawati ini bukan pembunuhan biasa. Pelaku, diyakini hanya mengincar kelengkapan jurnalistik korban seperti laptop dan kamera. Sementara perhiasan dan barang berharga lainnya dibiarkan begitu saja. Terkait hal ini keluarga dan kerabat korban pun yakin ini bukan kasus perampokan.

"Yang kami dapat infonya seperti itu. Kenapa yang diambil alat-alat jurnalistiknya. Perhiasan Baety masih ada berceceran, motor dan kuncinya juga utuh ga diambil," kata Fera, salah satu sahabat dekat korban.
      
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih berupaya keras melakukan pengembangan. Kasusnya ditangani Polresta Depok. Viva(.)co(.)id

Mahasiswi Tewas Bersama Bayinya di Kos Setelah Melahirkan

   
Selvina Amelia Agustina, Mahasiswi yang Tewas Bersama Bayinya di Kos setelah melahirkan.

SELVINA, 21, mahasiswi Jurusan  Akuntansi UPN Veteran Jogja itu tewas karena  melahirkan tanpa bantuan petugas medis. Jabang bayi berkelamin laki-laki mahasiswi asal Lampung itu juga tak tertolong nyawanya.

Korban diduga mengalami pendarahan hebat. Tidak banyak keterangan yang bisa didapat tentang Selvina dari penghuni kos Puri Christi 4, tempat korban selama 13 bulan ini terakhir tinggal.

"Saya gak kenal Mas. Gak pernah lihat juga  orangnya sebelumnya. Tahu setelah rame-rame ini," ujar perempuan yang baru keluar dari kos itu. Ia juga enggan namanya dikorankan.

Selvina, mahasiswi semester 4 itu diketahui pribadi yang tertutup dan pendiam. Kemungkinan dia juga tidak akrab dengan banyak teman kosnya. Sehingga, teman sekosnya pun tidak ada yang tahu jika korban sedang hamil tua.

Salah seorang penjaga kos, Joko Purnomo, mengaku jarang melihat aktivitas korban. Ia hanya tahu korban berada di kamarnya jika lampunya dinyalakan. Jika padam, si penghuni berarti tidak di kamarnya.

"Dulu sekali pernah lihat dia masak, cuci piring. Tapi sudah lama saya jarang lihat dia. Se-bulanan ini gak kelihatan, saya kira malah sedang pulang ke rumahnya. Jarang ngomong-ngomong," kata Joko kepada Radar Jogja, Kamis (30/4).

Menurut penuturan Joko, korban juga diketahui sempat menunggak uang kos. Ia belum membayar kewajibanya selama lima bulan. Uang sewa kamar kos itu Rp 450 ribu per bulan.

"Kalau ndak salah baru dibayar Rp 500 ribu tanggal 20 April kemarin. Dititipkan teman saya, penjaga lainnya, namanya Sulis. Saat itu katanya pengin makan yang seger-seger," ungkapnya.

Joko adalah penjaga kos yang pertama kali menemukan mayat Selvina. Saat itu ia curiga dengan bau busuk di sekitar kamar korban. Selain itu juga banyak lalat yang keluar dari ventilasi kamar nomor 12 dengan pintu berwarna oranye itu. Saat ditemukan tak bernyawa, kondisi korban sudah bengkak membesar.

Sedangkan bayi yang dilahirkannya pun sudah tergolong besar. "Mungkin enam bulan ke atas, kelihatan kelaminnya laki-laki," ujarnya.

Mengenai misteri siapa ayah jabang bayi yang dilahirkan Selvina memang masih menjadi tanda tanya. Teman-teman korban sesama penghuni kos tidak mengetahui teman laki-laki atau pacar  korban.

Hanya saja, pemilik warung makan persis di depan kos Puri Christi, Ali Mustafa, memiliki sedikit informasi. Beberapa bulan sebelumnya, Ali mengaku kerap melihat korban dibonceng laki-laki.

Laki-laki itu terlihat sering menjemput dan mengantarkan korban dari kos ke kampusnya. Bahkan beberapa kali memesan lelaki yang bersama Selvina itu makan di warung Ali. Kesukaannya adalah ayam bakar.

"Mungkin pacarnya. Motornya jenis Kawasaki Ninja variasi, tapi saya tidak hapal pelat nomornya. Itu sekitar tiga bulanan yang lalu. Tapi setelah itu, ndak diantar-antar lagi, sendiri terus. Sebulanan ini juga gak kelihatan," ungkap Ali.

Terakhir kali Ali melihat korban pada Sabtu malam (25/4) se-kitar pukul 19.00 WIB. Saat itu korban memesan untuk dibuatkan minuman jeruk panas seharga Rp 2 ribu. Ia datang sendirian mengenakan pakaian lengan panjang warna kuning dengan jins panjang warna abu-abu.

"Biasanya cantik, tapi malam itu dia agak beda, ndak seperti biasanya. Wajahnya seperti beng-kak-bengkak, sebelumnya tidak seperti itu," terang Ali.

Presiden akan paksa semua RS terima pasien BPJS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan memaksa agar semua rumah sakit termasuk swasta dapat melayani pasien pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang merupakan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Saya akan memaksa dengan kewenangan saya agar RS terima pasisen peserta program BPJS, rakyat harus dinomorsatukan," kata Presiden saat membagikan KIS kepada pekerja di PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari Jakarta, Selasa.

Ia meminta BPJS Kesehatan memberikan daftar rumah sakit yang menolak program BPJS kesehatan.

"Beri saya daftar, saya panggil satu-satu, rumah sakit jangan hanya cari keuntungan saja," katanya.

Menurut dia, pasien BPJS juga membayar biaya rumah sakit menggunakan iuran ataupun dana dari APBN.

Presiden menyebutkan mulai pekan ini pemerintah akan membagikan KIS dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga akhi tahun.

"Ada 88,2 juta KIS yang akan dibagikan dan 20,3 juta KIP hingga akhir tahun, ini baru dibagi sekarang karena APBNP 2015 juga baru diketok (disetujui) pertengahan Januari," katanya.

Mengenai masih banyak yang menolak, Jokowi mengatakan awal-awal memang begitu namun ia yakin dalam enam bulan akan mapan.

Dalam kesempatan dialog dengan pekerja PT DKB, Presiden juga meminta agar masyarakat menjaga kesehatan antara lain dengan pola makan sehat dan olah raga rutin.

"Saya juga punya KIS tapi saya tidak mau sakit," katanya.

Sementara itu Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris menyebutkan adanya ketentuan bahwa semua pemegang KIS dapat masuk rumah sakit mana pun dalam kondisi gawat darurat.

"Kalau menolak bisa digugat secara hukum," katanya.

Mengenai rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, ia menyebutkan ada 600 rumah sakit dari 2.500 sakit di seluruh Indonesia.

Demo anti-Islam digelar serentak di kota-kota Australia

Demonstrasi anti-Islam akan digelar secara serentak di berbagai kota di Australia mulai hari ini hingga besok, bersamaan dengan momentum perayaan hari besar Idul Fitri di penghujung bulan suci Ramadhan.

Aksi yang digalang oleh organisasi "Reclaim Australia" ini diperkirakan bakal dihadiri oleh ribuan peserta, baik mereka yang anti-Islam dan yang berpandangan kontra dengan "Reclaim Australia".

Anggota parlemen dari koalisi, George Christensen, akan menjadi salah satu pembicara dalam unjuk rasa yang digelar di Mackay pada hari Minggu.

Khusus tentang ini, pihak Partai Buruh mendesak agar Perdana Menteri Tony Abbott turun tangan menghentikan legislator terlibat dalam unjuk rasa anti-Islam.

"Perdana Menteri pernah menyuruh orang untuk tidak boleh muncul dalam siaran televisi ABC," kata juru bicara partai oposisi bidang keuangan, Tony Burke, Jumat.

"Sekarang kita ingin lihat apakah dia (Abbott) akan mencoba menghentikan salah satu koleganya agar tidak hadir dalam unjuk rasa ekstrimis yang mencoba memecah belah Australia," ujar Burke.

Unjuk rasa anti-Islam di Mackay pada hari Minggu besok juga kabarnya akan menghadirkan mantan Ketua Partai One Nation, Pauline Hanson.

Demonstrasi yang sangat kental dengan sentimen rasis terhadap umat Muslim di Australia akan digelar di Melbourne dan Adelaide pada hari Sabtu. Di Sydney, Newcastle, Brisbane, Perth, Horbat, dan beberapa kawasan lainnya aksi serupa akan dilaksanakan pada Minggu.

"Reclaim Australia" mendesak agar masjid-masjid dan sekolah Islam ditutup. Demikian pula sertifikasi makanan halal harus dihapuskan dengan tujuan agar radikalisasi bisa dihentikan.

Organisasi ini juga akan melakukan unjuk rasa di depan gedung Parlemen Victoria, Sabtu, dan diperkirakan aksi ini bakal mengundang aksi tandingan oleh pendukung Islam di Australia.

"No Room For Racism" adalah organisasi yang selalu menandingi unjuk rasa "Reclaim Australia", di tempat dan di waktu yang sama bila terjadi demo anti-Islam.

Bentrokan terakhir terjadi antara dua organisasi ini dalam unjuk rasa pada April lalu di Federation Square, Melbourne, ketika "Reclaim Australia" menyuruh pendukungnya menyebarkan pesan-pesan anti-Islam ke jalanan, demikian disarikan dari kantor berita AAP.

Baru Bekerja 3 Bulan Karyawan Ini Ketiban Bonus Rp 2 M

Lewis Gill, 22 tahun, benar-benar  beruntung.   Karyawan di perusahaan asuransi jiwa Lifesearch Ltd, West Yorks, Inggris,  ini  langsung menjadi orang kaya kendati baru bekerja selama tiga bulan.

Kisah menyenangkan itu bermula ketika  bos Lewis,   Chris Vickers memberikan  bonus berupa   Red Scratchcard  atau semacam kupon lotere seharga Rp 1 poundsterling.  Insentif ini diberikan  lantaran Lewis telah bekerja keras  dan melampaui target dalam mendapatkan klien.

Tak disangka-sangka,  bonus ini  membuatnya kaya raya.  Lewis memenangkan  jackpot   sebesar  100 ribu poundsterling atau sekitar Rp 2 miliar.

Lewis akan merayakan  kemenangan itu secara sederhana bersama rekan kerjanya.  Ia juga berpikiran untuk menginvestasikan  hadiah itu   dengan  membeli properti dan membantu orangtuanya.

"Saya akan berhati-hati menggunakannya.  Uang ini telah membuka pintu yang tidak ada sebelumnya," ujar Lewis seperti dimuat di situs Mirror edisi 17 Juli 2015.

Bosnya,  Chris Vickers mengatakan Lewis adalah pekerja yang baik. Dia sudah diberi kesempatan untuk  libur sepekan  guna menikmati kemenangannya, tapi ia tetap  masuk buat  menyelesaikan pekerjaannya.

Tapi ketika  Lewis  menawarkan untuk membagi hadiah itu dengannya, Chris dengan tegas menolaknya. "Tidak, jangan konyol," kata  Chris.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Uang Masuk ke Rekening Tiap Menit