Pasca-pembunuhan manajer cantik, Rani Heryani, 33 tahun, pengamanan Cluster Trevista, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, diperketat. Tamu diminta meninggalkan identitas dan diantar ke rumah tujuan.
"Supaya tidak terjadi lagi kasus seperti ini," kata komandan petugas keamanan kompleks, Ganih. Ganih mengaku tidak tahu ada tamu yang datang ke rumah Rani pada saat peristiwa pembunuhan terjadi.
Menurut dia, Rani pulang ke rumah pada Kamis tengah malam menggunakan mobil pribadinya. Ganih tak mengetahui kapan dan dari gerbang kompleks mana Suruno Tri Mulyo, tersangka pembunuh Rani, masuk. Saat berjaga malam itu, Ganih juga tak mendengar suara teriakan minta tolong. "Saya kira semua aman-aman saja," ujarnya.
Peristiwa pembunuhan itu baru ketahuan empat hari kemudian. Keluarga Rani datang untuk mengecek keberadaan Rani. Keluarga terkejut ketika pintu rumah dibuka, Rani ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan.
Jasad Rani sudah membusuk nyaris tak berbusana. Ternyata Rani dibunuh mantan adik iparnya, Surono. Rani tewas dengan luka tikam di leher.
Surono mengaku membunuh Rani, karena Rani hendak berteriak meminta tolong kepada tetangga. Saat itu Surono memaksa Rani untuk menyampaikan pesan kepada Rini -adik Rani, mantan istri Surono- terkait utang-piutang sebesar Rp50 juta. Tempo.co