Selama 7 tahun Nanik Hendriatiningsih (35) mengonsumsi balsam. Obat oles itu mulai dicicipinya saat hamil anak keempat, 7 tahun lalu.
Sejak makan balsam, seluruh gigi Nanik keropos bahkan tidak sedikit yang putus. Namun itu tidak membuat Nanik menghentikan kebiasaan anehnya itu. Baginya kehilangan gigi masih lebih baik ketimbang lemas.
Warga RT 01/01, Desa Jemekan, Kecamnatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu setiap hari bisa memakan satu botol balsam hijau merk tertentu. Rata-rata setiap hari dia bisa menghabiskan satu kemasan kecil yang berharga Rp2.500 per botol.
Kebiasaan ini bermula pada saat Nanik merasa masuk angin. Merasa tidak mempan dioles ke badan, Nanik kemudian mengoleskan ke kaki, tangan, pundak dan kening. Namun perut kembung yang dideritanya belum kunjung reda.
"Karena tidak bisa sembuh itu, akhirnya saya makan saja balsamnya. Eh ternyata saya langsung sehat," ungkapnya, Jumat (10/6/2011).
Nanik merasa mual dan lemas jika tidak mengonsumsi balsam. Anehnya, hanya satu merek balsam yang dia makan dan harus baru, mungkin karena rasanya yang manis.
Nanik mengaku merasakan sensasi panas di sekujur tubuh saat mengonsumsi balsam. Lama mengonsumsi balsam, gigi Nanik keropos dan hitam.
"Awalnya hitam-hitam dan akhirnya gigi saya pecah sedikit-sedikit. Mungkin karena panasnya balsam," tuturnya.
Meski demikian, dirinya tidak tahu persis apakah balsam telah merusak organ lain di tubuhnya. Nanik tidak pernah merasa sakit sehingga tidak memeriksakan diri ke dokter.
Sejak makan balsam, seluruh gigi Nanik keropos bahkan tidak sedikit yang putus. Namun itu tidak membuat Nanik menghentikan kebiasaan anehnya itu. Baginya kehilangan gigi masih lebih baik ketimbang lemas.
Warga RT 01/01, Desa Jemekan, Kecamnatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu setiap hari bisa memakan satu botol balsam hijau merk tertentu. Rata-rata setiap hari dia bisa menghabiskan satu kemasan kecil yang berharga Rp2.500 per botol.
Kebiasaan ini bermula pada saat Nanik merasa masuk angin. Merasa tidak mempan dioles ke badan, Nanik kemudian mengoleskan ke kaki, tangan, pundak dan kening. Namun perut kembung yang dideritanya belum kunjung reda.
"Karena tidak bisa sembuh itu, akhirnya saya makan saja balsamnya. Eh ternyata saya langsung sehat," ungkapnya, Jumat (10/6/2011).
Nanik merasa mual dan lemas jika tidak mengonsumsi balsam. Anehnya, hanya satu merek balsam yang dia makan dan harus baru, mungkin karena rasanya yang manis.
Nanik mengaku merasakan sensasi panas di sekujur tubuh saat mengonsumsi balsam. Lama mengonsumsi balsam, gigi Nanik keropos dan hitam.
"Awalnya hitam-hitam dan akhirnya gigi saya pecah sedikit-sedikit. Mungkin karena panasnya balsam," tuturnya.
Meski demikian, dirinya tidak tahu persis apakah balsam telah merusak organ lain di tubuhnya. Nanik tidak pernah merasa sakit sehingga tidak memeriksakan diri ke dokter.