"Ini yang menjadi pertanyaan besar, tidak apple to apple (sederajat, red)," ujar peneliti Charta Politika, Yunarto Wijaya kepada INILAH.COM, Selasa (17/5/2011).
Dalam pandangannya, membandingkan masa kepemimpinan Soeharto dengan SBY tidak tepat. Seharusnya, lanjutnya, perbandingannya adalah dalam periodesasi yang sama. "Misalnya masa pemerintahan SBY dan Megawati pada tahun pertama," jelasnya.
Menurut Yunarto, pengakuan masyarakat merasa Orde Baru lebih baik hanya emosional saja. Sebab, selama perjalanan reformasi hingga 13 tahun ini, belum menghasilkan prestasi terbaik.
Jika ingin fair, seharusnya survei membandingkan 13 tahun pertama Orde Baru dengan Era Reformasi. Dengan responden yang pernah merasakan hidup di era awal Orde Baru.
"Saya melihat ini emosional saja saat reformasi belum sebaik Orde Baru," katanya. Apalagi, munculnya berbagai konflik elit yang justru membuat masyarakat pesimis. Kekacauan masalah terorisme, "Dan ini terakumulasi dalam kekecewaan masyarakat itu," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Indo Barometer, ditemukan mayoritas publik menyatakan bahwa kondisi saat Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto lebih baik dibandingkan dengan era Reformasi.
Padahal responden itu antara lain berusia 17 tahun yang tidak mengalami hidup di era Orde Baru ketika Soeharto berjaya atau memulai kekuasaannya.