Pemerintah Amerika Serikat memperingatkan bahwa foto jasad Osama bin Laden terlalu mengerikan dan dikhawatirkan akan memicu kemarahan jika dipublikasikan.
Dua hari setelah operasi militer yang dilakukan oleh AS ke pedalaman Pakistan yang menewaskan pimpinan jaringan terorisme Al Qaeda di tempat persembunyiannya, para pejabat Pemerintahan AS memperdebatkan apakah akan mempublikasikan bukti foto bahwa Osama telah tewas.
"Wajar jika dikatakan foto tersebut sangat mengerikan dan itu bisa menimbulkan kemarahan. Kami tengah meninjau situasinya. Kami tengah mendiskusikan hal ini secara metodis dan mencoba membuat keputusan yang terbaik," ujar juru bicara Jay Carney seperti dikutip AFP, Rabu (4/5/2011).
Carney menambahkan, Presiden Barack Obama juga ikut terlibat dalam diskusi tersebut. Obama menyadari publikasi foto Osama akan menimbulkan banyak konspirasi di seluruh dunia bahwa Pemerintah AS telah merekayasa pembunuhan Osama.
Namun, para pejabat AS juga menyadari adanya potensi reaksi serangan balasan, kemungkinan pada diplomat AS di luar negeri atau target lainnya di negara Islam, jika foto yang dianggap tidak menghormati seseorang yang sudah wafat atau cacat, dipublikasikan.
Sementara seorang pejabat lainnya mengatakan Osama tertembak di atas matanya saat penyerangan di kompleks perumahan di Pakistan. Dia mengatakan publikasi foto Osama akan memberikan bukti grafis atas kematiannya.
Musuh-musuh AS sudah mulai meragukan pernyataan Pemerintah AS mengenai kematian Osama. Mereka menyangsikan kalau kematian Osama hanya untuk tujuan propaganda belaka.
