Ajang sepak bola telah menjadi perputaran uang yang sangat besar. IEG Sponsorship Report menyatakan, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah mengantongi pendapatan dari sponsor sepanjang 2007-2010, sebesar US$1,6 miliar atau sekitar Rp14,7 triliun. Pendapatan ini jauh lebih tinggi daripada periode 1999 - 2002, yang saat itu FIFA hanya bisa mengumpulkan US$584 juta atau Rp5,3 triliun.
Seperti dirilis euFootball.BIZ, Selasa (8/6), FIFA memperkenalkan tiga macam sistem sponsorship, yaitu rekanan FIFA, sponsor FIFA Piala Dunia, dan supporter nasional.
Rekanan akan menerima tempat pemasaran yang eksklusif dan hak internasional untuk berbagai kegiatan FIFA, termasuk Piala Dunia dan pertandingan lain, dan ini adalah tingkat teratas.
Enam perusahaan yang menjadi rekanan FIFA adalah Adidas, Coca Cola, Emirates Airlines, Hyundai-Kia, Sony, dan Visa. Mereka harus membayar ongkos sebesar US$24 - 44 juta (Rp220 - 404 miliar).
Delapan perusahaan, Anheuser-Busch InBev's Budweiser, BP Castrol, Continental Tires, McDonald's, MTN, Mahindra Satyam, Seara, dan Yingli Solar, adalah sponsor Piala Dunia dengan tarif US$10 - 25 juta per tahun.
Perusahaan-perusahaan ini telah memperoleh hak untuk acara di tingkat dunia, dan mereka juga telah mendapat tempat pemasaran sekunder, setelah rekanan FIFA.
Sedangkan supporter nasional seperti BP Africa, FNB, Neo Africa, Prasa, dan Telkom, memiliki hak untuk mempromosikan pada Piala Dunia. Sponsor tingkat ini dikenakan biaya US$4,5 - 7,5 juta.
IEG menilai setelah pada Piala Dunia 2002, FIFA mengeluarkan model sejumlah paket sponsor dengan hak yang lebih luas. Penilaian lingkungan yang kompetitif dan situasi pemasaran global yang baik, telah menolong FIFA dalam penjualan paket sponsor yang sangat menguntungkan tersebut.
Seperti dirilis euFootball.BIZ, Selasa (8/6), FIFA memperkenalkan tiga macam sistem sponsorship, yaitu rekanan FIFA, sponsor FIFA Piala Dunia, dan supporter nasional.
Rekanan akan menerima tempat pemasaran yang eksklusif dan hak internasional untuk berbagai kegiatan FIFA, termasuk Piala Dunia dan pertandingan lain, dan ini adalah tingkat teratas.
Enam perusahaan yang menjadi rekanan FIFA adalah Adidas, Coca Cola, Emirates Airlines, Hyundai-Kia, Sony, dan Visa. Mereka harus membayar ongkos sebesar US$24 - 44 juta (Rp220 - 404 miliar).
Delapan perusahaan, Anheuser-Busch InBev's Budweiser, BP Castrol, Continental Tires, McDonald's, MTN, Mahindra Satyam, Seara, dan Yingli Solar, adalah sponsor Piala Dunia dengan tarif US$10 - 25 juta per tahun.
Perusahaan-perusahaan ini telah memperoleh hak untuk acara di tingkat dunia, dan mereka juga telah mendapat tempat pemasaran sekunder, setelah rekanan FIFA.
Sedangkan supporter nasional seperti BP Africa, FNB, Neo Africa, Prasa, dan Telkom, memiliki hak untuk mempromosikan pada Piala Dunia. Sponsor tingkat ini dikenakan biaya US$4,5 - 7,5 juta.
IEG menilai setelah pada Piala Dunia 2002, FIFA mengeluarkan model sejumlah paket sponsor dengan hak yang lebih luas. Penilaian lingkungan yang kompetitif dan situasi pemasaran global yang baik, telah menolong FIFA dalam penjualan paket sponsor yang sangat menguntungkan tersebut.