Sungguh sial nasib gelandang Inggris, Frank Lampard. Golnya tidak hanya dianulir, tetapi juga menjadi salah satu momen penting dalam kekalahan timnya di tangan Jerman. Lebih sial lagi, Lampard gagal memberikan kado indah untuk kekasihnya, Christine Bleakley, yang datang menyaksikan laga tersebut.
Bleakly, yang berprofesi sebagai presenter televisi, mendarat di Bandara Internasional OR Tambo Johannesburg dengan mengenakan busana sutra warna emas dan celana jeans biru gelap. Pada Sabtu (26/6/2010) malam, ia dan sejumlah pasangan pemain Inggris bertemu untuk memberikan dukungan bagi "Three Lions", yang akan menghadapi laga penting melawan Jerman di perdelapan final Piala Dunia 2010 pada keesokan harinya. Selain Bleakley, ada juga tunangan striker Emile Heskey, Chantelle Tagoe, dan istri Joe Cole, Carly Cole. Pacar bek Matthew Upson, Ellie Darby, dan istri Glen Johnson, Laura, juga dikabarkan telah berada di Afsel.
Keesokan harinya, mereka ikut menyaksikan aksi Inggris di Bloemfontein. Inggris tertinggal dua gol lebih dulu, lalu Upson memperkecil kedudukan menjadi 1-2. Lampard semestinya bisa menyamakan kedudukan sebelum istirahat, tetapi bola tendangannya dianggap tak pernah masuk gawang.
Lampard, dan tentu saja Bleakley, sama-sama mengalami nasib sial di laga tersebut. Di Piala Dunia 2006 lalu, Lampard yang waktu itu sedang di masa-masa puncak kariernya juga gagal membuahkan gol bagi timnas. Penaltinya ke gawang Portugal tak berbuah gol sehingga Inggris pun tersingkir di perempat final.
Empat tahun lalu, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) masih memperbolehkan para pasangan pemain atau acap disebut WAG untuk memberikan dukungan langsung di lapangan hijau. Di turnamen kali ini, kedatangan WAG ini justru dihindari, meskipun Pelatih Fabio Capello tidak melarang mereka untuk bertemu dengan kekasihnya masing-masing.
Capello dikenal sebagai pelatih dengan sifat keras dan sangat disiplin. Ia sempat melarang kehadiran para WAG di Piala Dunia karena menganggap mereka sebagai pengganggu konsentrasi. Bek tengah Inggris, Rio Ferdinand, juga setuju dengan aturan Capello itu karena, menurutnya, kedatangan WAG itu seperti tontonan sirkus.
Menjelang putaran final Piala Dunia berlangsung, Capello melonggarkan aturannya. Ia memperbolehkan pemain bertemu dengan pasangannya masing-masing sehari setelah pertandingan. Capello bahkan mengizinkan pemainnya menenggak bir setelah laga dengan syarat tidak boleh lebih dari satu botol. Kelonggaran itu toh tak membuat Inggris lepas dari kesialan di Piala Dunia.