Saat orang-orang di sejumlah daerah seperti Probolinggo Jawa Timur serta Sumedang dan Garut dilanda ketakutan akibat serangan ulat bulu, lain halnya dengan Nurdin (30).
Warga Kampung Cimuncang, Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut ini malah mempunyai hobi memburu berbagai jenis ulat, termasuk ulat bulu.
Ironisnya lagi, selain tak mengenal rasa takut terhadap ulat, Nurdin juga malah kerap menjadikan ulat sebagai obat. Ia tak segan-segan mengonsumsinya mentah-mentah. Anehnya, Nurdin tak pernah terkena dampak dari kesukaannya bermain-main dengan ulat atau mengonsumsi ulat. Tak heran, kalau ia dijuluki "Pawang Ulat" oleh orang yang mengenalnya.
"Saya terbiasa bermain-main dengan ulat bahkan mengonsumsinya mentah-mentah. Sedikitpun tak ada rasa takut saya jika melihat ulat. Justru saya setiap hari mencari dan mengumpulkan ulat. Jika sudah banyak, ulat-ulat yang terdiri dari berbagi jenis, baik ulat berbulu ataupun tidak berbulu, saya tempelkan di sekujur tubuh. Saya juga bahkan sering mengonsumsi ulat mentah-mentah sebagai obat," ujar Nurdin, Selasa (12/4/2011).
Benar saja, di hadapan wartawan, tanpa ragu Nurdin mengambil puluhan ekor ulat dan menempelkannya ke seluruh bagian tubuhnya. Bahkan Nurdin tampak begitu menikmatinya saat memasukkan ulat itu ke dalam mulutnya dan mengunyahnya untuk kemudian ditelannya.
"Bagi saya ulat bukan hanya menjadi sahabat tapi juga menjadi obat untuk kebugaran tubuh. Selain itu, setiap kali sakit perut, saya selalu mengobatinya dengan memakan ulat, pasti sembuh," tuturnya.
Nurdin mengaku melakukan kebiasaannya itu sejak duduk di bangku sekolah dasar. Semula kebiasaannya ini mendapat reaksi keras dari orangtua serta saudara-saudaranya. Namun lama-lama, keluarga akhirnya memaklumi kebiasaan Nurdin yang sangat tak lazim tersebut.