Cerita-cerita tentang petani India bunuh diri, sekarang semakin lumrah terdengar.
Statistik resmi pemerintah menunjukkan sepanjang tahun 2009 saja sebanyak 17.368 petani bunuh diri, 1.000 orang lebih banyak dari tahun 2008.
Seperti dilaporkan wartwan BBC untuk masalah Asia Selatan, Marianne Landzettel, lima negara bagian di India selatan dan tengah yang dikenal dengan sebutan "jalur bunuh diri" mencatat 70% dari kematian petani bunuh diri.
Pertanian sangat penting bagi warga India. Banyak yang bisa hidup layak tetapi banyak juga yang membuat petani terpaksa berhutang kepada para rentenir.
Misalnya untuk mendapatkan bibit unggul yang digalakkan di seluruh India. Hasil panennya besar, tetapi bibit itu tidak bisa disimpan untuk musim tanam berikutnya. Dan kalau panennya sedikit, para petani menjadi bangkrut.
Wartawan India yang juga pegiat, P Sainath, melakukan riset terhadap nasib petani selama puluhan tahun. Dia menemukan jumlah yang bunuh diri sejak 1994.
Dia mengatakan, "Kalau kita masukkan asumsi data 2010, mata secara rata-rata lebih seperempat juta petani India melakukan bunuh diri dalam 16 tahun ini."
Menurut Sainath, sebagian mereka bunuh diri karena terlilit hutang, atau susah mendapatkan kredit. Ada juga disebabkan biaya hidup yang makin tinggi, harga bibit, pestisida, pupuk dan tarif listrik yang melonjak drastis antara 50% sampai 300% sementara pendapatan petani tidak naik.
Dikte harga
Akhir-akhir ini harga tunai untuk hasil panen ditentukan atau didikte oleh permintaan dan pasok global serta kesewenangan perusahaan-perusahaan multi-nasional. Ini berarti persitiwa-peristiwa regional seperti banjir dan kemarau tidak diperhitungkan.
P Sainath mengatakan bukan hanya investasi di sektor pertanian yang terus menyusut tetapi bantuan pemerintah pun tidak memadai.
"Ini total kegagalan kebijakan pemerintah dan hal ini akan berlanjut karena kebijakan itu tidak berubah," katanya.
And even the shocking figures in the official statistics are too low, says P Sainath. Under farming suicides only the deaths of men are recorded. If a farmer's wife or daughter kills herself her death is just counted as female suicide.
Dia mengatakan, angka-angka resmi pemerintah tentang bunuh diti itu terlalu rendah.
"Sebab," katanya, "di sektor pertanian, bunuh diri laki-laki saja yang dicatat. Kalau isteri atau putri petani bunuh diri, maka kematiannya hanya dicatat sebagai bunuh diri wanita."
Saking banyaknya bunuh diri petani India, cerita-cerita ini sekarang diangkat ke layar lebar.
Film "Peeply-Live" mengisahkan seorang petani yang mengancam bunuh diri karena ganti rugi yang diterima keluarga tidak bisa menyelamatkan mereka.