Indonesia gagal memboyong Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2010. Namun perlawanan ciamik yang Pasukan Garuda tampilkan di leg 2 Final AFF di Stadion Utama Gelora Bung Karno tadi malam mengundang puji, termasuk juga Luna Maya yang kesengsem dengan seorang cowok baru.
Aktris dan model cantik ini mengaku kesengsem akan aksi yang diperagakan Muhammad Ridwan. Sayap kanan bernomor punggung 22 ini terus meneror lini pertahanan Malaysia sepanjang 90 menit.
Dua menit menjelang waktu berakhir, Ridwan 30 tahun, meliuk dan mencetak gol dari tendangan kaki kiri keras. "Pokoknya dia keren banget mainnya," kata Luna kepada Tempo, Kamis (30/12). Gol itu memberi kemenangan pada Merah Putih 2-1, sekaligus memperkokoh rekor tidak terkalahkan di Gelora Bung Karno.
Luna hanya tertawa saat ditanya tentang paras idolanya itu. "Waduh, mukanya ga kelihatan, soalnya nontonnya dari jauh," katanya. Dia menyaksikan pertandingan semalam dari tribun VIP Barat.
Punggawa Sriwijaya FC ini jadi jagoan baru Luna di lapangan hijau. Dia juga menjagokan Oktovianus Maniani, 20. Sayap kiri sekaligus anggota termuda di Pasukan Garuda ini selalu memukau Luna lewat kecepatan dan aksi giring bolanya. "Permainannya paling enak dilihat," kata lajang 27 tahun ini.
Di Gelora Bung Karno kemarin, dia mengenakan jersey timnas bernomor 10 dan bernama Okto. "Sayang sekali dia tidak main," kata Luna. Pemain Sriwijaya FC kelahiran Papua ini terkena hukuman akumulasi dua kartu kuning. Tempatnya di sayap kiri diganti Arif Suyono.
Luna juga mengacungkan jempol kepada penyerang lawan, Muhammad Safee bin Sali. "Gila, sejak pertandingan pertama dia benar-benar mengobrak-abrik pertahanan kita," katanya. Penyerang bernomor 10 ini memang jadi momok bagi Maman Abdurahman cs. Safee, 26, jadi top skorer dengan lima gol. Tiga di antaranya dicetak ke gawang Garuda.
Menurut Luna, skuad Alfred Riedl kudu mencontoh ketangguhan mental Safee dkk. "Mereka tidak terlihat gentar main di depan suporter Indonesia yang 'gila'," katanya. Pasukan Harimau Malaya, dia melanjutkan, bermain penuh percaya diri dan berhasil menyarangkan gol. Berbeda dengan Indonesia yang keok tiga gol tanpa balas saat leg pertama di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur Ahad lalu. "Padahal di GBK hampir tidak ada pendukung Malaysia, sementara di Bukit Jalil ada ribuan pendukung Indonesia," katanya.
Meski gagal menyabet jawara, Luna mengaku bangga atas perjuangan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan. "Mainnya sudah jauh lebih bagus," kata Luna. Dia membandingkan dengan penampilan Indonesia di Pra-Piala Asia tahun lalu, yang juga disaksikannya di Gelora Bung Karno.