Hati-hati jika akan menolong korban kecelakaan sepeda motor. Jika tidak mengetahui prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), alih-alih menyelamatkan, malah bisa memperparah kondisi korban.
Hal itu disampaikan Kepala Operasional Ambulan Gawat Darurat (AGD), Irawan seusai konferensi pers acara U MIld U Bikers Safety Race to Asia 2008 di cafe Long Horn, Dago Plaza Bandung.
Lebih Baik Telpon Polisi atau Medis |
Irwan mengungkapkan hal itu berkaitan dengan akan diselenggarakannya safety riding course dalam even tersebut nanti.
"Pertolongan pertama pada korban kecelakaan kendaraan bermotor, jika salah penanganan, bisa memperparah kondisi korban," ujar Irawan.
Irawan mencontohkan ketika mengangkat tubuh korban yang mengalami patah leher, jika tidak mengetahui prosedurnya bisa mengakibatkan kelumpuhan. Patahnya bagian leher bisa berakibat pada terhentinya pernafasan dan jantung.
"Cara membuka helm korban kecelakaan pun memiliki tahapan tersendiri. Bagaimana cara membuka tali, fiksasi, dan berapa orang yang dibutuhkan untuk melakukan itu," lanjut Irawan.
Irawan menilai pengetahuan masyarakat Indonesia pada umumnya masih rendah tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Sebaliknya, keinginan untuk menolong korban kecelakaan cukup tinggi.
Irwan mengimbau ketika melihat korban kecelakan sepeda motor di jalan raya sebaiknya dibiarkan saja jika tidak mengetahui prosedur pertolongan pertama. Karena jika memperparah kondisi korban, bisa menjadi bumerang bagi yang menolong.
Tindakan yang harus dilakukan, mencari orang yang mengetahui prosedur pertolongan atau menunggu datangnya ambulan.
Idealnya, pertolongan sudah didapatkan korban dalam waktu 6-8 menit. Karena kemampuan otak manusia untuk bertahan tanpa oksigen hanya sebatas itu. "Jadi lebih baik diam saja daripada dituntut," tandas Irawan. Sumber : Detik