Gambar : Pendeta Asian Lumbantoruan Sihombing dalam perawatan dokter.
Seorang jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Indah Timur, Kampung Ciketing ditusuk orang tak dikenal. Korban kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur.
Kapolres Bekasi Kombes Imam Sugiarto menjelaskan kronologi penusukan yang dia nilai tidak perlu dikaitkan dengan konflik yang tengah melanda gereja HKBP ini.
Imam menjelaskan korban, Hasean Lumbantoruan Sihombing, sedang berjalan menuju gereja HKBP sekitar pukul 8.40 WIB. "Dia beriringan. Sekitar 1 kilometer berjalan, dari arah berlawanan ada delapan orang naik motor berboncengan," jelas Imam.
Salah satu penumpang motor ini turun dan menusuk Hasean di bagian tulang iga sebelah kanan. "Ini menyebabkan luka 4 centimeter pada korban yang berusia sekitar 50 tahunan itu," jelasnya.
Para pelaku langsung kabur. "Tapi ada beberapa saksi yang mengenali dan kami sedang melakukan pengejaran dengan bantuan dari Polda Metro Jaya," kata dia. Pelaku, kata dia, sudah terindentifikasi.
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit dan saat ini sedang dioperasi. "Pendarahan di luka luar sudah berhenti. Tinggal luka dalam," kata dia. Keluarga, kata dia, sudah diberitahu mengenai insiden ini. "Sekarang saya masih di rumah sakit."
Polisi Ringkus Dua Pelaku Penusukan Jemaat HKBP Bekasi
TEMPO Interaktif, Bekasi - Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi mengaku telah meringkus dua pelaku penusukan jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Kota Bekasi, Ahad (12/9) pagi, saat hendak kebaktian. Hal tersebut disampaikan Kepala Polres Metropolitan Bekasi Komisaris Besar Imam Sugianto, kepada wartawan, beberapa saat setelah insiden penusukan.
Korban adalah Hasian Lumbontoruan Sihombing, pengurus inti gereja HKBP Pondok Timur Indah dengan jabatan Silatua atau dikenal Silatua Sihombing. Korban menderita luka tusuk di bagian perut sebelah kanan, dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Bekasi Timur.
Namun Komisaris Besar Imam masih enggan menyebutkan identitas kedua pelaku. "Status mereka masih dugaan," kata Imam kepada wartawan. Imam menilai kasus itu sebagai tindak kriminal murni.
Jemaat gereja HKBP Sukur Nababan mengatakan insiden penusukan pengurus HKBP itu merupakan tindak terorisme yang telah direncanakan.
"Maka saya tidak setuju kalau Kapolres Imam Sugianto bilang insiden ini merupakan tindak kriminal murni," kata anggota DPR RI tersebut, saat menggelar jumpa pers mendadak di Polres Metropolitan Bekasi.
Sukur mendesak Kapolres Imam menangkap seluruh pelaku penusukan, serta meminta Pemerintah Kota Bekasi mengeluarkan izin pendirian gereja di lahan seluas 220 meter persegi di Kampung Ciketing Asem, Mustika Jaya, Kota Bekasi. "Supaya masalah ini tidak berlarut-larut," katanya.