Seorang ayah di Amerika Serikat (AS) dituduh memerkosa salah seorang putrinya berulang kali dan menempatkan yang seorang lagi dalam ruang sempit yang terkunci selama lebih dari setahun.
Jeffrey York, nama sang ayah, dikatakan telah menciptakan ketakutan dalam rumah tangganya dan melarang istri dan tujuh anaknya melihat teman dan keluarga mereka. Dugaan pelecehan itu diketahui Desember lalu setelah istri York, Danita, memberi tahu polisi bahwa suaminya telah memerkosa salah seorang putri mereka di rumah mereka di Madison Township, Ohio, AS.
Istrinya mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka semua secara fisik dan mental telah disiksa selama bertahun-tahun. Ketika polisi tiba di rumah itu, istrinya mengatakan kepada mereka bahwa ia dan tujuh anak ingin pergi. Anak-anak itu, dua laki-laki dan lima perempuan, berusia antara 3 bulan sampai 19 tahun.
Sekarang, York didakwa dengan 19 pelanggaran, mulai dari perkosaan hingga penyiksaan terhadap anak. Penangkapan terhadapnya membawa ingatan pada kasus Josef Fritzl, seorang ayah Austria yang mengunci Elisabeth, putrinya sendiri, di ruang tersembunyi selama bertahun-tahun dan berulang kali memerkosanya.
Para penyelidik AS yang sangat terkejut dengan kasus itu menyatakan, salah seorang dari gadis-gadis itu telah terkunci di ruangan yang tidak lebih besar dari lemari pakaian selama setahun. Saudari dari gadis yang terkunci itu memberitahu para penyelidik bahwa ia hanya diizinkan untuk menggunakan toilet dan sedikit akses ke makanan atau pakaian.
Detektif Dan Boerner berkata, "Bayangkan sebuah kamar tidur ukuran 8 x 10 dibagi-bagi menjadi tiga bagian dengan dua pertiga menjadi gudang, sepertiga yang tersisa jadi tempat tinggal. Hal itu berlangsung selama satu tahun di mana anak itu terkunci di ruangan tersebut, secara berkala dibiarkan keluar untuk menggunakan kamar kecil, namun secara umum, makanan dihantarkan untuknya."
"Akses ke pakaian, kamar kecil, dan semuanya dibatasi York," tambah Boerner seperti dikutip Dailymail, Selasa (7/9/2010).
Para detektif mengatakan, mereka menemukan bahwa salah seorang dari anak gadis itu, yang berusia di bawah 13 tahun, telah berulang kali diperkosa.
Keluarga itu kini dibawa ke sebuah tempat penampungan khusus bagi perempuan yang dilecehkan. Di sana mereka ditangani para konselor terlatih yang diharapkan mampu untuk mengetahui rincian kondisi kehidupan mengerikan yang ditimpakan York (47) kepada mereka.
"Keluarga itu tampaknya telah terputus dari dunia (luar) sepenuhnya," kata Boerner. "Ini bukan sebuah kultus, tapi mereka tidak memiliki sistem pendukung nyata dan tidak ada jalan bagi sang ibu untuk pergi. Tidak ada teman untuk berbicara dan pelecehan itu konstan."
Ketika terdakwa hendak meninggalkan rumah, dia selalu membawa salah seorang dari anak-anak itu. York telah menyangkal semua tuduhan, tetapi ia tetap ditahan.
Jeffrey York, nama sang ayah, dikatakan telah menciptakan ketakutan dalam rumah tangganya dan melarang istri dan tujuh anaknya melihat teman dan keluarga mereka. Dugaan pelecehan itu diketahui Desember lalu setelah istri York, Danita, memberi tahu polisi bahwa suaminya telah memerkosa salah seorang putri mereka di rumah mereka di Madison Township, Ohio, AS.
Istrinya mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka semua secara fisik dan mental telah disiksa selama bertahun-tahun. Ketika polisi tiba di rumah itu, istrinya mengatakan kepada mereka bahwa ia dan tujuh anak ingin pergi. Anak-anak itu, dua laki-laki dan lima perempuan, berusia antara 3 bulan sampai 19 tahun.
Sekarang, York didakwa dengan 19 pelanggaran, mulai dari perkosaan hingga penyiksaan terhadap anak. Penangkapan terhadapnya membawa ingatan pada kasus Josef Fritzl, seorang ayah Austria yang mengunci Elisabeth, putrinya sendiri, di ruang tersembunyi selama bertahun-tahun dan berulang kali memerkosanya.
Para penyelidik AS yang sangat terkejut dengan kasus itu menyatakan, salah seorang dari gadis-gadis itu telah terkunci di ruangan yang tidak lebih besar dari lemari pakaian selama setahun. Saudari dari gadis yang terkunci itu memberitahu para penyelidik bahwa ia hanya diizinkan untuk menggunakan toilet dan sedikit akses ke makanan atau pakaian.
Detektif Dan Boerner berkata, "Bayangkan sebuah kamar tidur ukuran 8 x 10 dibagi-bagi menjadi tiga bagian dengan dua pertiga menjadi gudang, sepertiga yang tersisa jadi tempat tinggal. Hal itu berlangsung selama satu tahun di mana anak itu terkunci di ruangan tersebut, secara berkala dibiarkan keluar untuk menggunakan kamar kecil, namun secara umum, makanan dihantarkan untuknya."
"Akses ke pakaian, kamar kecil, dan semuanya dibatasi York," tambah Boerner seperti dikutip Dailymail, Selasa (7/9/2010).
Para detektif mengatakan, mereka menemukan bahwa salah seorang dari anak gadis itu, yang berusia di bawah 13 tahun, telah berulang kali diperkosa.
Keluarga itu kini dibawa ke sebuah tempat penampungan khusus bagi perempuan yang dilecehkan. Di sana mereka ditangani para konselor terlatih yang diharapkan mampu untuk mengetahui rincian kondisi kehidupan mengerikan yang ditimpakan York (47) kepada mereka.
"Keluarga itu tampaknya telah terputus dari dunia (luar) sepenuhnya," kata Boerner. "Ini bukan sebuah kultus, tapi mereka tidak memiliki sistem pendukung nyata dan tidak ada jalan bagi sang ibu untuk pergi. Tidak ada teman untuk berbicara dan pelecehan itu konstan."
Ketika terdakwa hendak meninggalkan rumah, dia selalu membawa salah seorang dari anak-anak itu. York telah menyangkal semua tuduhan, tetapi ia tetap ditahan.