Seorang pembalap selamat dari kecelakaan yang sangat mengerikan, karena dia hanya mengalami patah engkel serta luka dan memar, dalam sebuah tabrakan ketika mobil yang dipacunya berkecepatan 150 mil per jam. Padahal, mobil ringsek dan bagian kirinya terbakar.
Peristiwa mengejutkan itu menimpa Chris van der Drift, ketika dia berkompetisi pada seri kedua Superleague Formula di Brands Hatch, Senin (2/8/10). Ban depan mobil Van der Drift menyentuh bagian belakang mobil lain, sehingga mobilnya terpental ke udara setinggi 20 kaki (lebih dari 6 meter–1 kaki: 30,48 cm), lalu menabrak jembatan, sebelum terbakar dan berserakan di tengah trek.
Sekejab, semua penonton dan ofisial trek terhenyak dan menduga pebalap berusia 24 tahun itu meninggal di tempat atau cedera sangat serius, karena insiden tersebut benar-benar mengerikan. Ternyata, Van der Drift dalam kondisi yang cukup bagus dan ketika sudah cukup stabil, dia berbicara dengan tim medis. Van der Drift pun dibawa ke rumah sakit terdekat, untuk mendapatkan perawatan. Dia hanya mengalami cedera patah tulang engkel, serta cedera pada tangan dan bahu.
Ini tentu saja merupakan sebuah mukjizat. Bagaimana tidak, dari gambar kecelakaan terlihat jelas bahwa helm Van der Drift melayang di udara, lalu menghantam permukaan trek, ketika dia terjebak di dalam kokpit mobil.
Van der Drift, yang berkompetisi untuk tim Olympiacos, waktu itu sedang bertarung dengan pebalap Perancis Julien Jousse dari tim Roma, untuk memperebutkan posisi lima, pada stage terakhir balapan tersebut. Dia berusaha menyalib Jousse ketika keluar dari Surtees Bend–dinamakan demikian setelah mantan pebalap F1 Inggris John Surtees juara. Tetapi para saksi mengatakan, roda depan sebelah kiri Van der Drift menyentuh ban belakang kanan Jousse, yang membuat mobilnya (Van der Drift) "terbang".
Usai kejadian itu, Jousse menjelaskan bahwa Van der Drift terlalu kencang sedangkan dirinya agak pelan karena baru mengganti ban. "Saya tetap berada di kanan karena saya pikir dia akan melewatiku dari sisi kiri."
Kini, Van der Drift, yang masih memimpin seri Superleague Formula, berada di rumah sakit Darent Valley di Dartford.
Superleague Formula adalah kategori yang lebih rendah dari Formula 1. Meskipun demikian, kebanyakan pebalap dari sini terus menunjukkan kemajuan sehingga kemudian bisa naik ke level yang paling tinggi dalam olahraga otomotif ini.
Peristiwa mengejutkan itu menimpa Chris van der Drift, ketika dia berkompetisi pada seri kedua Superleague Formula di Brands Hatch, Senin (2/8/10). Ban depan mobil Van der Drift menyentuh bagian belakang mobil lain, sehingga mobilnya terpental ke udara setinggi 20 kaki (lebih dari 6 meter–1 kaki: 30,48 cm), lalu menabrak jembatan, sebelum terbakar dan berserakan di tengah trek.
Sekejab, semua penonton dan ofisial trek terhenyak dan menduga pebalap berusia 24 tahun itu meninggal di tempat atau cedera sangat serius, karena insiden tersebut benar-benar mengerikan. Ternyata, Van der Drift dalam kondisi yang cukup bagus dan ketika sudah cukup stabil, dia berbicara dengan tim medis. Van der Drift pun dibawa ke rumah sakit terdekat, untuk mendapatkan perawatan. Dia hanya mengalami cedera patah tulang engkel, serta cedera pada tangan dan bahu.
Ini tentu saja merupakan sebuah mukjizat. Bagaimana tidak, dari gambar kecelakaan terlihat jelas bahwa helm Van der Drift melayang di udara, lalu menghantam permukaan trek, ketika dia terjebak di dalam kokpit mobil.
Van der Drift, yang berkompetisi untuk tim Olympiacos, waktu itu sedang bertarung dengan pebalap Perancis Julien Jousse dari tim Roma, untuk memperebutkan posisi lima, pada stage terakhir balapan tersebut. Dia berusaha menyalib Jousse ketika keluar dari Surtees Bend–dinamakan demikian setelah mantan pebalap F1 Inggris John Surtees juara. Tetapi para saksi mengatakan, roda depan sebelah kiri Van der Drift menyentuh ban belakang kanan Jousse, yang membuat mobilnya (Van der Drift) "terbang".
Usai kejadian itu, Jousse menjelaskan bahwa Van der Drift terlalu kencang sedangkan dirinya agak pelan karena baru mengganti ban. "Saya tetap berada di kanan karena saya pikir dia akan melewatiku dari sisi kiri."
Kini, Van der Drift, yang masih memimpin seri Superleague Formula, berada di rumah sakit Darent Valley di Dartford.
Superleague Formula adalah kategori yang lebih rendah dari Formula 1. Meskipun demikian, kebanyakan pebalap dari sini terus menunjukkan kemajuan sehingga kemudian bisa naik ke level yang paling tinggi dalam olahraga otomotif ini.