Isu penculikan anak dibawah umur membuat daerah Cirebon dan sekitarnya geger. Pasalnya, penculikan tersebut disertai dengan pengambilan anggota tubuh korban seperti mata, jantung dan organ lainnya. Akibatnya banyak orang tua yang tak biasanya mengantarkan anak-anaknya ke sekolah mendadak mereka ikut mngantarkan.
Seperti dialami Negsih (34), Selasa (10/8/2010), warga Cangkol,Kota Cirebon ini mendadak mengantarkan anaknya kesekolah lantaran takut menjadi korban penculikan yang tengah marak di Cirebon. "saya ngeri juga mendengar ada penculikan untuk diambil organ tubuhnya. Apalagi pelaku lebih memilih anak dibawah usia," ucapnya khawatir.
Selain Nengsih, warga Perumnas Harjamukti, Yuliana (31) juga mengalami hal sama. Beberapa hari ini Yuliana lebih memilih ijin kerja ketimbang harus kehilangan putra semata wayangnya. Ia merelakan tak kerja lantaran takut setelah menerima SMS ke HP nya terkait isu penculikan anak. Modusnya, pelaku menggunakan sebuah mobil kijang dan menculik anak kemudian dibawa kesuatu tempat dan ditempat itulah kabarnya organ tubuh anak yang diculik diambil.
Situasi ini mendapat tanggapan pihak akademisi, Prof.DR.Abdullah Ali MA, menurutnya, pihak kepolisian segera mengambil langkah cepat terkait adanya isu tak sedap yang sudah meresahkan warga dan para orang tua. Tak hanya itu, kondisi ini akan membuat psikologi anak dan anggota keliarga yang lain ketakutan. Maka aparat harus segera menangkap siapa pertama yang menyebarkan SMS penculikan ini.
"memang sudah banyak laporan dan pengaduan jika warga telah menerima SMS penculikan. Dan itu membuat mereka ketakukan. Sebaiknya aparat segera mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi agar tak menyebar luas ke warga lainnya" ujarnya saat menanggapai isu SMS penculikan.
Sementara itu, kabarnya pihak kepolisian sedang melacak sumber SMS penculikan. Karena SMS tersebut telah meresahkan warga terutama yang memiliki anak dibawah umur. "kami sedang memburu siapa sumber penyebar SMS ini, tapi mudah-mudahan ini hanya sekedar isu yang sengaja dihembuskan orang tak bertanggung jawab.Tapi kami akan terus melacaknya," ucapnya yang enggan menyebutkan jari dirinya.
Seperti dialami Negsih (34), Selasa (10/8/2010), warga Cangkol,Kota Cirebon ini mendadak mengantarkan anaknya kesekolah lantaran takut menjadi korban penculikan yang tengah marak di Cirebon. "saya ngeri juga mendengar ada penculikan untuk diambil organ tubuhnya. Apalagi pelaku lebih memilih anak dibawah usia," ucapnya khawatir.
Selain Nengsih, warga Perumnas Harjamukti, Yuliana (31) juga mengalami hal sama. Beberapa hari ini Yuliana lebih memilih ijin kerja ketimbang harus kehilangan putra semata wayangnya. Ia merelakan tak kerja lantaran takut setelah menerima SMS ke HP nya terkait isu penculikan anak. Modusnya, pelaku menggunakan sebuah mobil kijang dan menculik anak kemudian dibawa kesuatu tempat dan ditempat itulah kabarnya organ tubuh anak yang diculik diambil.
Situasi ini mendapat tanggapan pihak akademisi, Prof.DR.Abdullah Ali MA, menurutnya, pihak kepolisian segera mengambil langkah cepat terkait adanya isu tak sedap yang sudah meresahkan warga dan para orang tua. Tak hanya itu, kondisi ini akan membuat psikologi anak dan anggota keliarga yang lain ketakutan. Maka aparat harus segera menangkap siapa pertama yang menyebarkan SMS penculikan ini.
"memang sudah banyak laporan dan pengaduan jika warga telah menerima SMS penculikan. Dan itu membuat mereka ketakukan. Sebaiknya aparat segera mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi agar tak menyebar luas ke warga lainnya" ujarnya saat menanggapai isu SMS penculikan.
Sementara itu, kabarnya pihak kepolisian sedang melacak sumber SMS penculikan. Karena SMS tersebut telah meresahkan warga terutama yang memiliki anak dibawah umur. "kami sedang memburu siapa sumber penyebar SMS ini, tapi mudah-mudahan ini hanya sekedar isu yang sengaja dihembuskan orang tak bertanggung jawab.Tapi kami akan terus melacaknya," ucapnya yang enggan menyebutkan jari dirinya.
