Bunuh Diri Yang Membahagiakan !
Di atas sofa kuning yang mengisih sebagian besar ruang tunggu kantor Polsekta Batam Kota, dua sejoli itu terlihat sangat mesra. Si pria, IH duduk sembari sedikit merebahkan tubuhnya pada sang kekasih, UT. Seolah tak mempedulikan tangan kirinya yang sakit dan dibebat dua buah perban putih, IH tak canggung melepaskan canda pada kekasihnya.
Dua bola mata UT, sesekali memandangi tubuh kekasihnya. Sesekali pula di bibirnya memekar senyum membalas canda IH. Sembari memegangi tangan IH dan membetulkan posisi duduk IH, beberapa kali wanita berambut panjang itu terlihat berbisik pada IH. Tapi siapa nyana, kemesraan tersebut "buah" dari percobaan bunuh diri yang beberapa jam sebelumnya hampir merenggut nyawa IH.
Kisah tragis yang berakhir bahagia itu terjadi pada Minggu (18/7) pagi kemarin. Lewat telepon, IH yang ngekos di Legenda Malaka menghubungi UT. Kepada sang kekasih, pria berusia 25 tahun itu mengancam, "Kalau kamu tetap putusin aku, biar aku mati pelan-pelan," IH menirukan kata-katanya saat menelepon UT.
Usai mengeluarkan ancaman tersebut, telepon dimatikan. UT semula menganggap, gertakan sang pacar hanyalah gertak sambal saja. Namun, ketika wanita berusia 23 tahun mencoba menghubungi IH kembali, hapenya sudah tidak aktif lagi.
Kekhawatiran pun kontan merebah di hati UT. Apalagi saat teman satu kontrakkannya di Perumahan Taman Mediterania, menyarankannya untuk mendatangi kos IH. Sang rekan khawatir, ancaman bunuh diri pacarnya itu akan benar-benar terjadi. Kekhawatiran kawan UT cukup beralasan, mengingat ia sempat melihat pertengkaran hebat antara UT dan IH yang terjadi pada Minggu pagi kemarin sekitar pukul 07.00 WIB. "Gara-gara emosi waktu bertengkar itu, saya putusin dia," kata UT ketika ditemui POSMETRO di kantor polisi.
Setelah mendapat ancaman lewat telepon dari pacarnya sekitar pukul 08.00 WIB, sesegera mungkin UT mendatangi kontrakan pemuda yang telah dua tahun mengisi ruang hatinya itu. Sesampainya di tempat kos IH, pintu kamar sang pacar tertutup rapat dan terkunci. UT pun menggedornya, tapi, tidak ada jawaban.
UT kembali menggedor dan memanggil semakin kuat hingga mengundang perhatian warga yang akhirnya ikut membantu menggedor pintu kamar IH.
Karena tidak ada jawaban, pintu pun akhirnya didobrak. Dan ternyata, ancaman IH bukan isapan jempol semata. Di dalam kamar kosnya, IH sudah tergeletak di dalam kamarnya dengan tangan kiri berdarah. Di sampingnya sebuah silet tergeletak dan ada bekas darahnya. IH menyayat urat-urat di lengan kirinya. Satu luka menganga di pergelengan tangan, dan satu luka menganga lagi di ujung lengannya. Empat luka sayatan lainnya, terlihat di bagian tengah lengannya. "Banyak warga datang, terus dia (IH) dibawa ke Casa Medica," UT meneruskan ceritanya.
Beruntung bagi IH. Setelah dilarikan ke RS. Casa Medical Centre, Panbil, nyawa IH masih tertolong. Setelah mendapat beberapa jahitan, IH pun diperbolehkan pulang. Tapi, ia tidak langsung ke rumahnya. IH dijemput polisi Polsekta Batam Kota yang menerima laporan warga kalau ada pemuda yang bunuh diri, dan di bawa ke rumahsakit. Minggu kemarin, IH bersama UT dimintai keterangan di kantor polisi.
Namun, upaya IH mengakhiri hidup berujung hepi. Di kantor polisi, kedua sejoli tersebut terlihat akur kembali. Saat ditanya POSMETRO apakah keduanya akan kembali merajut cinta setelah kejadian itu? UT malah menantang kekasihnya.
"Kalau mau langsung nikah aja berani nggak?" tantang UT pada IH. Mendengar tantangan kekasihnya, IH pun tak mau kalah membuktikan cintanya dengan menerima tantangan itu. "Ya, nggak apa-apa kalau mau nikah ayo." jawab IH. (khafi ansari)
Karena SMS Pria Lain
Pada POSMETRO, IH menceritakan ihwal niatnya mengakhiri hidupnya. "Pikiran saya kosong setelah diputusin," kata IH.
Ribut-ribut yang berujung putus itu berawal dari rasa cemburu IH pada UT. IH mengaku, beberapa hari belakangan ini ia mengetahui pacarnya sedang dekat dengan seorang pria. Di tambah lagi, IH memergoki isi SMS UT dari seseorang yang isinya membuat ia cemburu.
Nah, setelah semalaman berpikir, pagi-pagi sekali, pada Minggu kemarin, ia mendatangi kontrakkan UT untuk menanyakan langsung perihal hubungan UT dengan pria yang sedang dekat dengannya itu.
Namun, pertanyaannya itu berujung pertengkaran. Hingga, pertengkaran itu semakin hebat dan UT pun mengeluarkan kata putus. "Habis dia nggak percaya kalau saya cuma temanan saja dengan cowok itu. Emosi, saya putusin saja," kata UT lagi.
Sementara, IH mengaku, setelah mendengar kata putus dari kekasihnya itu, ia langsung pulang dan mengurung diri di kamarnya. Saat itu, pikirannya kalut. Dalam kekalutannya itu, ia sempat menghubungi UT dan minta agar hubungan mereka tetap terjalin. Namun, ditolak UT. Setelah mendapat penolakkan itulah, pikirannya kosong dan berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
"Terus saya ambil silet," IH menjelaskan. Sambil memegang silet dengan tangan kanannya, IH kembali membayangkan sakitnya diputuskan oleh kekasihnya. Tak terima diputuskan, IH pun memilih mengakhiri hidupnya. "Saya mau mati perlahan saja."
Untungnya aksinya IH mengakhiri hidupnya berhasil digagalkan UT dibantu warga Legenda Malaka.
Sumber : posmetrobatam(d0t)com