Pacitan - Diduga sakit hati diputus sang pacar, Findik Alfianki (13), warga RT 2 RW 3 Dusun Banaran, Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Pacitan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak racun serangga. Tragisnya, tindakan itu dilakukan di depan HD (16), yang tak lain pacarnya sendiri. ( foto ilustrasi )
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, peristiwa bunuh diri itu terjadi di rumah Susilo, ayah korban di Dusun Banaran, Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Jumat (30/7/2010) malam.
Layaknya orang keracunan, saat itu korban tak sadarkan diri. Mengetahui kejadian tersebut, anggota keluarga yang lain langsung melarikan korban ke Puskesmas Pakisbaru yang berjarak sekitar 3 kilometer.
Namun, karena kondisinya cukup kritis, petugas puskesmas menyarankan agar korban dirujuk ke Rumah Sakit Daerah Ponorogo. Namun, saat baru dimasukkan ambulans dan dibawa keluar dari puskesmas, korban menghembuskan nafas terakhir.
Peristiwa langsung dilaporkan Polisi
"Berdasarkan laporan itu, 9 anggota langsung melakukan olah TKP," kata Kasatreksrim Polres Pacitan AKP Sukimin dihubungi detiksurabaya.com, Sabtu (31/7/2010).
Sukimin menjelaskan, untuk mengetahui motif kejadian polisi masih meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pacar korban yang diamankan di mapolsek.
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, jasad remaja yang masih duduk di bangku kelas 2 salah satu SMP itu, sempat menjalani visum et repertum di RS Daerah Pacitan.
Dari TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti. Antara lain 1 kaleng obat serangga, selembar kain jarik dengan bekas muntahan, setelan seragam pramuka dan celana jeans serta pakaian dalam yang dipakai korban.
"Seharusnya peristiwa ini tidak terjadi, jika semua berfikir rasional dan tidak emosional. Yang lebih penting lagi adalah meningkatkan keimanan sesuai ajaran agama," tandasnya.
Oto Nugraha Adi - detikSurabaya
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, peristiwa bunuh diri itu terjadi di rumah Susilo, ayah korban di Dusun Banaran, Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Jumat (30/7/2010) malam.
Layaknya orang keracunan, saat itu korban tak sadarkan diri. Mengetahui kejadian tersebut, anggota keluarga yang lain langsung melarikan korban ke Puskesmas Pakisbaru yang berjarak sekitar 3 kilometer.
Namun, karena kondisinya cukup kritis, petugas puskesmas menyarankan agar korban dirujuk ke Rumah Sakit Daerah Ponorogo. Namun, saat baru dimasukkan ambulans dan dibawa keluar dari puskesmas, korban menghembuskan nafas terakhir.
Peristiwa langsung dilaporkan Polisi
"Berdasarkan laporan itu, 9 anggota langsung melakukan olah TKP," kata Kasatreksrim Polres Pacitan AKP Sukimin dihubungi detiksurabaya.com, Sabtu (31/7/2010).
Sukimin menjelaskan, untuk mengetahui motif kejadian polisi masih meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pacar korban yang diamankan di mapolsek.
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, jasad remaja yang masih duduk di bangku kelas 2 salah satu SMP itu, sempat menjalani visum et repertum di RS Daerah Pacitan.
Dari TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti. Antara lain 1 kaleng obat serangga, selembar kain jarik dengan bekas muntahan, setelan seragam pramuka dan celana jeans serta pakaian dalam yang dipakai korban.
"Seharusnya peristiwa ini tidak terjadi, jika semua berfikir rasional dan tidak emosional. Yang lebih penting lagi adalah meningkatkan keimanan sesuai ajaran agama," tandasnya.
Oto Nugraha Adi - detikSurabaya