lama ini, Tentara Israel membatalkan serangannya atas sebuah desa di
Tepi Barat setelah salah satu tentaranya membocorkan rencana tersebut.
Tentara tersebut membocorkan rencana tersebut melalui situs jejaring
sosial Facebook.
Serangan yang tadinya direncanakan pada Rabu (3/3) waktu setempat itu,
langsung dibatalkan ketika petinggi militer mengetahui rencananya
telah bocor. Prajurit yang dirahasiakan namanya itu memposting waktu
dan lokasi penggerebekan yang akan dilakukan tentara Israel.
Tentara lainnya yang mengetahui langsung melaporkan hal itu pada
atasannya. Prajurit yang membocorkan rencana melalui Facebook itu
masuk Mahkamah Militer dan dijatuhi hukuman 10 hari di penjara. Dia
juga langsung dipindahkan dari tempatnya bertugas saat ini dari
batalion dan memerangi posting.
Pernyataan dari seorang petinggi militer mengingatkan para tentara
mengenai bahayanya membocorkan informasi militer melalui media apapun.
"Meng-upload informasi rahasia jaringan sosial atau setiap situs Web
memperlihatkan informasi kepada siapa saja yang ingin melihatnya,
termasuk tindakan berbahaya dan membahayakan intelijen," demikian
pernyataan militer.
Pihak militer mengatakan tentara dilarang mempublikasikan informasi
rahasia, termasuk foto-foto yang berisi data dan kegiatan militer.
