dilansir Polri, terdapat beberapa nama yang diklaim Polri sebagai
tokoh-tokoh penting dalam kegiatan terorisme di Aceh, Jawa, dan
Jakarta. Mereka dianggap penting karena peranan dan jejak rekam
kejahatannya.
"Mereka tokoh-tokoh penting dan termasuk yang membantu mengevakuasi
Maulana dan kawan-kawan," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen
Edward Aritonang di Mabes Polri, Kamis (18/3/2010).
Berikut adalah daftar nama mereka:
1. Abdullah Sonata, eks narapidana terorisme yang menyembunyikan Dr
Azahari dan Noordin M Top dalam pelariannya serta terlibat dalam
perencanaan latihan dan rekrutmen peserta latihan militer.
2. Pak Tuo alias Saptono, yang diketahui sebagai adik Jaja alias Pura
Sudarmo, asal Bandung dan berperan sebagai pengantar bahan peledak bom
Bali I dengan CV Ekspedisi Sajiranya.
3. Maulana alias Mukhlis alias Ruslan alias Lukman alias Zakaria, asal
Bogor, yang diketahui pernah bergabung dengan MILF di Pos Pawas,
Mindanao, dan merupakan eks tahanan ISA Malaysia serta tersangka
percobaan pembunuhan Matori Abdul Djalil. Perannya sebagai fasilitator
pelatihan militer di Aceh.
4. Mush'ab alias Subgho alias Holil, rekan Dulmatin yang bersama-sama
dengan Dulmatin di Pamulang, melakukan pengkajian (sisi ruqyat) dalam
taklim.
5. Kamal alias Abul Hamid, pengikut Ustaz Aman Abdurahman, berasal
dari Majalengka, yang berdasarkan instruksi Abu Yusuf alias Mustaqim
mencari target Amaliyah di Banda Aceh dan telah melakukan survei
tempat-tempat yang akan dijadikan target.
6. Ali alias Fani, asal Pamulang, yang merupakan ipar Dulmatin. "Dia
menikah dengan adik istrinya Dulmatin di Lampung," kata Edward.
Termasuk di dalam tokoh-tokoh penting adalah sepupu Shiren Sungkar,
Babe alias Abu Hamzah alias Reza.
Adapun nama 24 DPO lainnya selain DPO yang merupakan tokoh penting itu
dipaparkan Edward sebagai berikut:
1. Ustaz Abu Yusuf alias Mustaqim. Dia merupakan pimpinan latihan dan
pelatih menembak serta map reading. Pria asal Lampung, lulusan akademi
militer (Akmil) Jamaah Islamiyah (JI) di kamp Hudaibiyah, Mindanao.
Abu Yusuf diduga memiliki senjata laras panjang M-16 Armalite.
2. Tongji alias Ustaz Warsito alias Hasbi, asal Pamulang.
3. Ustaz Ziad alias Deni Suramtoalias Toriq, asal Solo.
4. Ustaz Ubaid alias Adi alias Jakfar, asal Magetan.
5. Abu Asma alias Pandu, asal Solo.
6. Rakhmat alias Tono alias Bayu Seno, asal Solo.
7. Usma alias Gito, asal Lampung, yang merupakan rekrutan Ustaz Mansyur.
8. Firin alias Rambo, asal Solo, yang juga direkrut Ustaz Mansyur.
9. Abu Abi alias Yusuf asal Pandeglang (DPO), Banten.
10. Rauf alias Kholik asal Pandeglang (DPO), Banten.
11. Fadil (DPO), asal Jawa Tengah.
12. Zuhair (DPO), asal Jawa Tengah.
13. Nukman (DPO), asal Banda Aceh.
14. Muhsin alias Imam Muda alias Aconk (DPO), asal Keudee Lampoh Saka,
Sigli, Kabupaten Pidie.
15. Ismail (DPO).
16. Wajah Cina (DPO), asal Pandeglang, anak angkat Saptono.
17. Taufik alias Abu Sayyaf alias Alek alias Nurdin (DPO), asal Pante
Cruem, Padang Tiji, Kabupaten Pidie, wakil pimpinan Al Qaeda wilayah
Pidie.
18. Abu Rincung (DPO), asal Lhoksukon, Aceh.
19. Abid (DPO), asal Parang Sekuring, Aceh Utara.
20. Alek (DPO), asal Parang Sekuring, Aceh Utara.
21. Abu Syam alias Syamsudin (DPO).
22. Ayub alias Abu Ishak (DPO), asal Sukmajaya, Depok, Ponpes Ustaz
Aman Abdurrahman.
23. Imam alias Yasir alias Harun (DPO), asal Jakarta.
24. Azwani alias Abu Mus'ab alias Maratunsi. Pria asal Gampong Awee
Geutah, Peusangan, Bireun, itu merupakan panglima Al Qaeda wilayah
Batee Iliek.
"Dia (Azwani) diketahui pernah latihan menembak di lapangan tembak
Markas Brimob Kelapa Dua, Depok," tandas Edward.