Kantor Pos Indonesia Cabang Cianjur, Jawa Barat selama tahun 2009 menerima uang kiriman dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Cianjur sebanyak Rp 400 Milyar.
"Enam bulan terakhir kami menerima Rp 220 Milyar, jadi jika ditotal setahun bisa mencapai Rp 400 milyar lebih," kata Achmad Saeful Bahri, Kepala Bagian (Kabag) Kantor Pos Cianjur, Kamis (15/07) kemarin.
Angka sebesar itu, bukan merupakan angka pasti, namun bisa lebih besar, mengingat estimasi kiriman uang dengan jumlah TKI yang bekerja di luar negeri tidak sebanding.
Jika dibandingkan dengan tahun kemarin, Menurut Saeful Bahri, kirimannya meningkat tajam. Hal ini dikarenakan Kabupaten Cianjur lah yang paling banyak menyediakan para TKI khususnya Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Angka Rp 400 milyar ini melebihi raihan PAD Cianjur tahun 2009 yang hanya Rp 95 Milyar. Sedangkan angka transaksi pada tahun 2010 yang baru memasuki setengah tahun, sudah mencapai angka Rp 220 milyar.
"Kami yakin akan mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya optimis.
Saeful Bahri menuturkan bahwa jumlah TKI Cianjur yang bekerja di luar negeri sebanyak 30 ribu orang, sedangkan transaksinya hanya Rp 13 ribu transaksi.
Dalam satu hari, pegawainya bisa melayani 200 transaksi, rata-rata per transaksi Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Bahkan pada hari-hari tententu, seperti menjelang bulan puasa, Idul Fitri dan Idul Adha, transaksi bisa mencapai 500 kali dalam sehari.
"Enam bulan terakhir kami menerima Rp 220 Milyar, jadi jika ditotal setahun bisa mencapai Rp 400 milyar lebih," kata Achmad Saeful Bahri, Kepala Bagian (Kabag) Kantor Pos Cianjur, Kamis (15/07) kemarin.
Angka sebesar itu, bukan merupakan angka pasti, namun bisa lebih besar, mengingat estimasi kiriman uang dengan jumlah TKI yang bekerja di luar negeri tidak sebanding.
Jika dibandingkan dengan tahun kemarin, Menurut Saeful Bahri, kirimannya meningkat tajam. Hal ini dikarenakan Kabupaten Cianjur lah yang paling banyak menyediakan para TKI khususnya Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Angka Rp 400 milyar ini melebihi raihan PAD Cianjur tahun 2009 yang hanya Rp 95 Milyar. Sedangkan angka transaksi pada tahun 2010 yang baru memasuki setengah tahun, sudah mencapai angka Rp 220 milyar.
"Kami yakin akan mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya optimis.
Saeful Bahri menuturkan bahwa jumlah TKI Cianjur yang bekerja di luar negeri sebanyak 30 ribu orang, sedangkan transaksinya hanya Rp 13 ribu transaksi.
Dalam satu hari, pegawainya bisa melayani 200 transaksi, rata-rata per transaksi Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Bahkan pada hari-hari tententu, seperti menjelang bulan puasa, Idul Fitri dan Idul Adha, transaksi bisa mencapai 500 kali dalam sehari.
