mewaspadai anak-anaknya dari bahaya situs jejaring sosial Facebook.
Anak-anak pun dilarang menggunakan ponsel canggih.
Para orang tua itu mulai khawatir putra-putrinya mengalami hal yang
sama, seperti halnya sejumlah remaja yang menjadi korban kopi darat
dengan sesama teman di Facebook.
"Saya mulai memberi pemahaman kepada putri saya mengenai kasus
hilangnya anak remaja gara-gara facebook," ujar Hana, salah seorang
warga, Jumat.
Pemberitaan di sejumlah media massa mengenai kasus penculikan dan
hilangnya sejumlah remaja itu, membuatnya akhirnya paham mengenai
situs jejaring social itu.
Meski demikian, ia tak tau harus berbuat apa untuk mencegah anaknya
masuk dalam facebook dan berkenalan dengan orang asing.
?Kami ini kan sudah tua, mana mengerti soal facebook. Kalau dilarang
ke warnet, eh mereka bisa facebookan lewat handphone,? ujar Kartin
Ibrahim, ibu lainnya.
Kartin akhirnya melarang putrinya yang baru berusia 14 tahun, untuk
menggunakan telepon seluler yang canggih, agar tak bisa lagi mengakses
Facebook.
Ia berharap para guru di sekolah juga memberi pemahaman kepada anak
didik, agar tak terjerumus dalam pergaulan yang menyesatkan melalui
situs jejaring sosial itu.