Suriati (48) naik sepeda ke ladang. Di tengah jalan dia dihadang seorang pria yang menghunus parang. Tak kompromi, kepala dan tubuh Suriati dibacok berulang kali. Dengan bersimbah darah nenek 4 cucu ini diseret ke dalam semak-semak.
Peristiwa ini terjadi saat Suriati warga Ton X, Desa Sei Banban, Kec Batang Serangan, Langkat berangkat menuju ladangnya yang berjarak sekitar 5 Km dari rumahnya, Sabtu (13/2) sekira pukul 13.15 Wib. Setelah dihadang lalu dibacok dan diseret ke semak-semak, pelaku yang bertubuh kurus itu mempreteli pakaian korban.
berusaha melawan dengan berteriak kuat-kuat minta tolong. Mengira korbannya tak akan melawan, pelaku menyumbat mulut korban pakai kain agar tak berteriak lagi. Tapi perkiraan pelaku salah karena korban tetap berupaya melakukan perlawanan.
Pelaku berang, lalu secara membabi buta kembali menebaskan parangnya ke kiri dan kanan hingga mengenai tangan kiri, bibir, dan kaki korban. Begitupun, walau sudah mengalami luka di sekujur tubuh, korban masih berusaha lari dari sekapan pelaku hingga kemudian terjadi aksi tarik menarik.
Saat itulah (tarik-menarik), uang cicilan sepedamotor yang dibawa korban terjatuh di hadapan pelaku. Pelaku mengambilnya dan meninggalkan korban dengan kondisi bersimbah darah. Sementara korban yang sekarat jatuh bangun berlari di antara semak-semak meminta pertolongan.
"Mamak berteriak di antara semak-semak tapi warga tak melihat tubuh mamak. Warga pikir suara hantu. Dan saat warga menemukan mamak, warga sudah tak mengenali mamak lagi karena dari mulai wajah, hingga seluruh tubuhnya bersimbah darah. Padahal warga yang menemukan mamak itu kenal dekat dengan mamak," terang Nelli (27) putri sulung korban.
Oleh warga, korban dibawa ke RS milik Perkebunan PTPN-II Tanjung Selamat. Namun korban dibawa dalam kondisi tak sadarkan diri. Sesampai di ruangan ICU luka korban diperiksa. Yang paling parah ada di bagian kepala belakang, tengkuk, kaki kiri, dan jemari. Luka-luka itu mendapat seratus jahitan lebih. Korban juga banyak kehilangan darah.
Setelah dirawat di ICU, korban dipindahkan ke ruangan Gohor Lama. Korban sendiri baru sadar keesokan harinya, Minggu (14/2). Namun karena fisik korban masih lemah dan luka yang dideritanya masih belum pulih, korban belum bisa diajak bicara.
Menurut Nelli yang tengah mengipas-ngipas tubuh mamaknya di atas tempat tidur, kejadian yang menimpa mamaknya berawal dari kepergian korban ke ladang.
"Mamak pergi ke ladang naik sepeda. Memang menuju ladang jalannya sepi. Tak ada rumah penduduk di kiri dan kanannya. Saat itulah dari semak-semak muncul seorang pria bertubuh kurus menghunus sebilah parang dan langsung membacok mamak," terang ibu dua anak ini.
"Mamak menjerit saat kepalanya dibacok. Darah sudah membasahi baju dan tubuh mamak. Tapi pelaku bukannya kasian, malah menarik tubuh mamak kesemak-semak dan berupaya mempereteli pakaiannya. Tapi mamak terus melawan dan berteriak minta tolong," sambungnya