Pelajar-pelajar Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dalam kancah persaingan keilmuan di dunia internasional. Kali ini, tim pelajar Indonesia berhasil meraih satu medali perak, satu medali perunggu, dan satu penghargaan honourable mention di ajang International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad (I-SWEEEP) 2010, yang berlangsung 14-19 April 2010 lalu di Houston Texas, Amerika Serikat (AS).
I-SWEEEP merupakan olimpiade proyek penelitian tingkat internasional yang melombakan tiga bidang, antara lain energi, rekayasa teknologi, dan lingkungan, untuk tingkat SMP dan SMA. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Cosmoz Foundation itu diikuti 70 negara dan 40 negara bagian di AS.
Indonesia sendiri telah tiga kali mengikuti ajang internasional ini. Pada keikutsertaan sebelumnya, Indonesia meraih dua medali emas, dua medali perak, tiga medali perunggu, serta empat honourable mention.
Ketiga tim yang dikirim merupakan para juara dari ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2010. Presiden ISPO Bambang Sudibyo di Jakarta, Kamis (22/4/2010), menjelaskan, ISPO merupakan pintu bagi siswa untuk menjadi berkelas dunia. Bambang berharap, ISPO dalam proses mempatenkan hasil penelitian siswa Indonesia tersebut bisa dikomersialkan.
Adapun tim Indonesia yang terjun dalam ajang I-SWEEEP ini adalah Healtha Padmanusa dan Nabila Binti Ahmad Anshori dari SMA Semesta Bilingual Boarding School, Semarang. Mereka berhasil meraih medali perak untuk kategori energi dengan judul penelitian "Utilization of Anthocyanin Compounds from Senduduk Plant (Melastoma Malabathricum) as Sensitizer in Dye Sensitized Solar Cell". Dalam penelitiannya itu, Healtha mencari solusi murah untuk membuat solar sel.
Wakil Indonesia lainnya, Dhora Vasminingtya dan Nila Sutra dari SMAN 1 Ponogoro, Jawa Timur, merali perunggu untuk kategori rekayasa teknologi. Judul penelitian mereka "Husk Supplement Concret a New Alternative Concrete which is Strong, Light, and Has a High Econmical Value". Penelitian ini mencoba memanfaatkan sekam atau kulit padi sebagai salah satu komponen atau suplemen membuat beton bangunan.
Selanjutnya, Mutiah Humaira dan Shinta Erdiana dari SMA Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan, Banten, berhasil meraih honourable mention untuk kategori energi. Judul penelitian mereka adalah "Utilization of Organic Waste being Solid Fuel (Biobriquette) and Liquid Smoke". Pada penelitian ini mereka berdua membuat biobriket dari bahan biomassa seperti tongkol jagung, dedaunan, serta ranting.