Penjualan personal computer (PC) maupun notebook pada kuartal pertama tahun ini mengalami peningkatan hingga 167% dibanding penjualan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan signifikan tersebut terjadi karena imbas dari mulai pulihnya perekonomian dunia pascakrisis ekonomi global.
Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Suhanda Wijaya mengatakan penjualan PC di kuartal I tahun 2010 mencapai 800 ribu unit. Pada kuartal I tahun 2009 adalah sebesar 300 ribu unit. "Tahun 2009 pembelian PC menurun drastis karena imbas sentimen negatif dari krisis finansial," katanya dalam jumpa pers Apkomindo Summit di Jakarta, Senin (19/4).
Suhanda menjelaskan, penjualan PC tahun ini ditargetkan naikn sebesar 35% atau sebanyak 3,6 juta unit. Tahun lalu, penjualan hanya sejumlah 2,8 juta unit. Membaiknya penjualan, katanya, dipicu karena membaiknya perekonomian global serta menguatnya rupiah sepanjang kuartal pertama tahun ini. "Rupiah membaik juga mendorong orang untuk membeli produk IT," katanya.
Meskipun mengalami peningkatan signifikan, pemanfaatan komputer dan internet di Indonesia masih tergolong jauh tertinggal dengan negara lain. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Telekomunikasi, Informatika, Media, dan Penyiaran Anindya N Bakrie mencatat, penetrasi masyarakat terhadap komputer masih sekitar 4%. Penetrasi ke koneksi internet masih di bawah 10%.
Padahal, penetrasi koneksi internet di Amerika Serikat dan Australia telah mencapai 70%. Untuk Malaysia dan China mencapai 50%. "Dibandingkan dengan negara lain, penetrasi komputer dan internet Indonesia masih sanagt terbatas," katanya.
Rendahnya penetrasi tersebut, menurutnya, harus dilihat sebagai peluang bagi pengusaha sekaligus memberdayakan industri TI (teknologi informasi) dalam negeri. Dengan branding dan pendekatan kepada konsumen yang baik, produk nasional akan bisa bersaing di pasar domestik.
Suhanda menjelaskan, peningkatan penetrasi bisa dilakukan jika volume produksi di Indonesia bisa mengalami peningkatan. Volume akan mengalami peningkatan jika demand masyarakat akan produk TI juga meningkat. Selama ini, yang menjadi salah satu faktor utama masih rendahnya pembelian produk TI dan pemanfaatan internet adalah daya beli masyarakat. "Untuk meningkatkan itu, perlu ditumbuhkan industri TI di daerah yang selama ini rendah untuk mengakselerasi penetrasi," ujarnya.