Bermula dari keisengan berakhir dengan maut. Itulah kalimat yang tepat untuk lima pemuda yang pergi ke gunung untuk bertanam coklat. Hasilnya, Frengky Pasaribu (22), warga Desa Lawe Desky, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara, Minggu (11/4) tewas dengan dada diterjang peluru senapan angin.
Kasus bermula ketika saat istirahat, teman korban, Fernando Sianturi (19) warga Desa Kuta Makmur di Gunung Lawe Loning, Kecamatan Lawe Sigala-gala, sedang 'menyetel' senapan angin. Dengan bercanda ia mengatakan, 'nanti kutembak'.
Benar saja, senapan angin itu menyalak dan pelurunya menerjang dada Frengki, hingga terjadi pendarahan hebat yang berakhir dengan kematian. Berat dugaan, karena merasa bersalah, Fernando akhirnya menembak diri sendiri, hingga lelaki itu kini dirawat di RSU Kutacane dalam kondisi kritis.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Drs Arsyad KH didampingi Kapolsek Babul Makmur, Iptu Isnawi, kepada Prohaba, Minggu (11/4/2010) mengakui, korban, Frengky Pasaribu tewas ditembak dengan senapan angin oleh tersangka, Fernando Sianturi.
Ditambahkan, pada saat itu, pelaku dan korban bersama-sama tiga rekannya pergi ke gunung untuk menanam komoditas cokelat. Pada saat istirahat makan siang, pelaku memainkan senapan angin dan mengarahkan ke arah korban sambil berkata 'kutembak kau nanti'. Tanpa disadari, senapan tersebut meledak dan mengenai bagian dada korban yang mengakibatkan Frengky Pasaribu tewas pada saat dalam perjalanan menuju Puskesmas Lawe Perbunga, karena diduga mengalami pendarahan hebat.
Lanjutnya, pelaku yang mengetahui korban tewas, kemudian menembak dirinya sendiri dengan senapan tersebut dan mengenai dada sebelah kiri tersangka.
Menurut Kapolsek, saat ini tersangka, sedang dirawat di RSU Sahuddin Kutacane karena mengalami pendarahan hebat. Polisi juga telah mengamankan barang bukti satu pucuk senapan angin yang diduga digunakan tersangka saat menembak korban. Saat ini, pihaknya juga sedang memeriksa tiga orang saksi masing-masing, Parman Sirait (17), Boris Marganda raja gukguk (27) dan Sudirman Sihombing, terkait tewasnya korban Frengky Pasaribu.
Sementara itu, salah seorang saksi, Boris Marganda, kepada Prohaba mengatakan, pada saat itu, tersangka, bermain-main mengarahkan senapan ke arah korban. Lalu, senapan angin itu meledak dan mengenai dada korban. Begitu kena, korban masih sempat mengatakan, 'sakit lae' (bahasa batak ipar-red). Lalu, tersangka, Fernando Sianturi, mereka usung pulang untuk meminta pertolongan, namun sebelum tiba di kampung, mereka dikejutkan oleh ulah tersangka yang malah menembak diri sendiri.
anthonius_iwan/tribunnews
Kasus bermula ketika saat istirahat, teman korban, Fernando Sianturi (19) warga Desa Kuta Makmur di Gunung Lawe Loning, Kecamatan Lawe Sigala-gala, sedang 'menyetel' senapan angin. Dengan bercanda ia mengatakan, 'nanti kutembak'.
Benar saja, senapan angin itu menyalak dan pelurunya menerjang dada Frengki, hingga terjadi pendarahan hebat yang berakhir dengan kematian. Berat dugaan, karena merasa bersalah, Fernando akhirnya menembak diri sendiri, hingga lelaki itu kini dirawat di RSU Kutacane dalam kondisi kritis.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Drs Arsyad KH didampingi Kapolsek Babul Makmur, Iptu Isnawi, kepada Prohaba, Minggu (11/4/2010) mengakui, korban, Frengky Pasaribu tewas ditembak dengan senapan angin oleh tersangka, Fernando Sianturi.
Ditambahkan, pada saat itu, pelaku dan korban bersama-sama tiga rekannya pergi ke gunung untuk menanam komoditas cokelat. Pada saat istirahat makan siang, pelaku memainkan senapan angin dan mengarahkan ke arah korban sambil berkata 'kutembak kau nanti'. Tanpa disadari, senapan tersebut meledak dan mengenai bagian dada korban yang mengakibatkan Frengky Pasaribu tewas pada saat dalam perjalanan menuju Puskesmas Lawe Perbunga, karena diduga mengalami pendarahan hebat.
Lanjutnya, pelaku yang mengetahui korban tewas, kemudian menembak dirinya sendiri dengan senapan tersebut dan mengenai dada sebelah kiri tersangka.
Menurut Kapolsek, saat ini tersangka, sedang dirawat di RSU Sahuddin Kutacane karena mengalami pendarahan hebat. Polisi juga telah mengamankan barang bukti satu pucuk senapan angin yang diduga digunakan tersangka saat menembak korban. Saat ini, pihaknya juga sedang memeriksa tiga orang saksi masing-masing, Parman Sirait (17), Boris Marganda raja gukguk (27) dan Sudirman Sihombing, terkait tewasnya korban Frengky Pasaribu.
Sementara itu, salah seorang saksi, Boris Marganda, kepada Prohaba mengatakan, pada saat itu, tersangka, bermain-main mengarahkan senapan ke arah korban. Lalu, senapan angin itu meledak dan mengenai dada korban. Begitu kena, korban masih sempat mengatakan, 'sakit lae' (bahasa batak ipar-red). Lalu, tersangka, Fernando Sianturi, mereka usung pulang untuk meminta pertolongan, namun sebelum tiba di kampung, mereka dikejutkan oleh ulah tersangka yang malah menembak diri sendiri.
anthonius_iwan/tribunnews