Karminah tergolek di samping suaminya/Imam
Surabaya - Seorang wanita asal Lingkungan Rejomulyo, Kota Kediri terbaring lemah di tempat tidur. Karminah (41) mengalami kelainan saluran pembuangan usai operasi caesar di RSUD Gambiran, Kediri.
Karena pihak RSUD Gambiran tak mampu menangani, maka Karminah harus menjalani perawatan di RSU dr Soetomo Surabaya. Selama di Surabaya, Karminah indekos di Jalan Lapangan Dharmawangsa No 14.
"Karena RSUD Gambiran tak bisa menangani, maka istri saya dirujuk ke RSU dr Soetomo," ujar Imam Syfi'i Arifin (44), suami Karminah kepada detiksurabaya.com di rumah kos hariannya di Jalan Lapangan Dharmawangsa 14, Jumat (9/4/2010).
Arifin dengan runut menuturkan ihwal kejadian tersebut. Jumat (29/1/2010) pukul 17.00 WIB, Karminah yang merasa akan melahirkan segera dibawa oleh Arifin ke RSUD Gambiran. Karena belum ada kemajuan, Karminah lantas dirangsang pada malam harinya. Karena tak juga ada kemajuan, esoknya Karminah dirangsang lagi dua kali yakni pada siang dan sore hari.
"Karena hingga pukul 16.00 WIB tak juga ada reaksi, istri saya divacuum. Divacumnya selama 1 jam," tambah Arifin.
Saat divacuum itulah ibu rumah tangga tersebut kejang-kejang hingga tak sadarkan diri. Karminah pada pukul 18.00 lantas di bawa ke ICU. Pada pukul 22.00 WIB, diputuskan bahwa Karminah akan dioperasi caesar meski kondisinya saat itu masih belum sadar.
"Dokternya saat itu bilang jika karena kondisi yang demikian, maka prioritas utama adalah keselamatan ibu bayi," lanjut Arifin.
Operasi dilakukan, namun Tuhan berkehendak lain. Bayi ke-5 Arifin tidak bertahan lama seusai keluar dari rahim ibunya. Setelah menjalani operasi, Karminah yang masih belum sadar dirawat di ICU. Paginya atau hari Senin (1/1/2010), Karminah baru sadar. Namun belum lama sadar, Karminah kembali tertidur setelah disuntik oleh perawat. Paginya Karminah sadar kembali dan sudah berada di ruang perawatan.
"Tetapi saat sadar, kaki kanan istri saya tak bisa digerakkan. Setelah saya melapor, istri saya kemudian dipindahkan ke ruang syaraf," tutur pria yang bekerja serabutan itu.
7 Hari berada di ruang syaraf, Karminah baru bisa buang air besar (BAB). Namun alangkah terkejutnya Karminah saat mendapati bahwa kotoran yang dikeluarkan tidak hanya keluar dari anus, tetapi juga dari vaginanya. Dan menurut Arifin, Karminah merasa sakit setiap BAB bahkan hingga saat ini.
"Kotorannya memang tidak seluruhnya keluar dari vagina, hanya sebagian. tetapi itu sakit," kata Arifin.
Setelah melapor dan diperiksa, dokter mengaku bahwa tidak ada luka. Saat hendak meminta konfirmasi lebih lanjut, Arifin tidak berhasil menemui dokter yang diingatnya bernama dokter Agung hingga berhari-hari. Karena kondisi istrinya yang stres karena sudah berada selama 24 hari di rumah sakit, maka Arifin memutuskan memulangkannya atas izin pihak rumah sakit.
"Setelah pulang, saya sempat kontrol tetapi tak ada penanganan," ucap Arifin.
Karenanya Arifin ditemani kakaknya berusaha menemui dr. Agung di tempat prakteknya di Jalan Urip Sumoharjo. Di tempat praktik itu, Arifin malah dimarahi karena memulangkan Karminah. Arifin juga dimarahi karena tak berusaha menemui Agung. Esoknya atas saran Agung, Arifin membawa istrinya ke rumah sakit. Di situ isi perut Karminah dibersihkan dan 2 hari kemudian Karminah dirujuk ke RSU dr Soetomo.
"Saya datang ke Surabaya tanggal 10 Maret," lanjut Arifin.
Di RSU dr Soetomo, Karminah sudah diperiksa sebanyak 6 kali. Dan saat ini dokter tengah mencari penyebab kelainan saluran pembuangan Karminah. Menurut Arifin, dokter mengatakan bahwa apa yang diderita Karminah termasuk kasus istimewa yang berarti jarang ada kasus seperti itu.
Dokter menjelaskan bahwa dinding pada saluran anus, vagina dan kencing Karminah berlubang. Dokter hanya mengatakan saluran itu akan ditutup dengan operasi setelah melalui proses observasi.
"Kata dokter, operasi minimal dilakukan minimal 3 bulan setelah operasi caesar," tandas Arifin.
Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya
Surabaya - Seorang wanita asal Lingkungan Rejomulyo, Kota Kediri terbaring lemah di tempat tidur. Karminah (41) mengalami kelainan saluran pembuangan usai operasi caesar di RSUD Gambiran, Kediri.
Karena pihak RSUD Gambiran tak mampu menangani, maka Karminah harus menjalani perawatan di RSU dr Soetomo Surabaya. Selama di Surabaya, Karminah indekos di Jalan Lapangan Dharmawangsa No 14.
"Karena RSUD Gambiran tak bisa menangani, maka istri saya dirujuk ke RSU dr Soetomo," ujar Imam Syfi'i Arifin (44), suami Karminah kepada detiksurabaya.com di rumah kos hariannya di Jalan Lapangan Dharmawangsa 14, Jumat (9/4/2010).
Arifin dengan runut menuturkan ihwal kejadian tersebut. Jumat (29/1/2010) pukul 17.00 WIB, Karminah yang merasa akan melahirkan segera dibawa oleh Arifin ke RSUD Gambiran. Karena belum ada kemajuan, Karminah lantas dirangsang pada malam harinya. Karena tak juga ada kemajuan, esoknya Karminah dirangsang lagi dua kali yakni pada siang dan sore hari.
"Karena hingga pukul 16.00 WIB tak juga ada reaksi, istri saya divacuum. Divacumnya selama 1 jam," tambah Arifin.
Saat divacuum itulah ibu rumah tangga tersebut kejang-kejang hingga tak sadarkan diri. Karminah pada pukul 18.00 lantas di bawa ke ICU. Pada pukul 22.00 WIB, diputuskan bahwa Karminah akan dioperasi caesar meski kondisinya saat itu masih belum sadar.
"Dokternya saat itu bilang jika karena kondisi yang demikian, maka prioritas utama adalah keselamatan ibu bayi," lanjut Arifin.
Operasi dilakukan, namun Tuhan berkehendak lain. Bayi ke-5 Arifin tidak bertahan lama seusai keluar dari rahim ibunya. Setelah menjalani operasi, Karminah yang masih belum sadar dirawat di ICU. Paginya atau hari Senin (1/1/2010), Karminah baru sadar. Namun belum lama sadar, Karminah kembali tertidur setelah disuntik oleh perawat. Paginya Karminah sadar kembali dan sudah berada di ruang perawatan.
"Tetapi saat sadar, kaki kanan istri saya tak bisa digerakkan. Setelah saya melapor, istri saya kemudian dipindahkan ke ruang syaraf," tutur pria yang bekerja serabutan itu.
7 Hari berada di ruang syaraf, Karminah baru bisa buang air besar (BAB). Namun alangkah terkejutnya Karminah saat mendapati bahwa kotoran yang dikeluarkan tidak hanya keluar dari anus, tetapi juga dari vaginanya. Dan menurut Arifin, Karminah merasa sakit setiap BAB bahkan hingga saat ini.
"Kotorannya memang tidak seluruhnya keluar dari vagina, hanya sebagian. tetapi itu sakit," kata Arifin.
Setelah melapor dan diperiksa, dokter mengaku bahwa tidak ada luka. Saat hendak meminta konfirmasi lebih lanjut, Arifin tidak berhasil menemui dokter yang diingatnya bernama dokter Agung hingga berhari-hari. Karena kondisi istrinya yang stres karena sudah berada selama 24 hari di rumah sakit, maka Arifin memutuskan memulangkannya atas izin pihak rumah sakit.
"Setelah pulang, saya sempat kontrol tetapi tak ada penanganan," ucap Arifin.
Karenanya Arifin ditemani kakaknya berusaha menemui dr. Agung di tempat prakteknya di Jalan Urip Sumoharjo. Di tempat praktik itu, Arifin malah dimarahi karena memulangkan Karminah. Arifin juga dimarahi karena tak berusaha menemui Agung. Esoknya atas saran Agung, Arifin membawa istrinya ke rumah sakit. Di situ isi perut Karminah dibersihkan dan 2 hari kemudian Karminah dirujuk ke RSU dr Soetomo.
"Saya datang ke Surabaya tanggal 10 Maret," lanjut Arifin.
Di RSU dr Soetomo, Karminah sudah diperiksa sebanyak 6 kali. Dan saat ini dokter tengah mencari penyebab kelainan saluran pembuangan Karminah. Menurut Arifin, dokter mengatakan bahwa apa yang diderita Karminah termasuk kasus istimewa yang berarti jarang ada kasus seperti itu.
Dokter menjelaskan bahwa dinding pada saluran anus, vagina dan kencing Karminah berlubang. Dokter hanya mengatakan saluran itu akan ditutup dengan operasi setelah melalui proses observasi.
"Kata dokter, operasi minimal dilakukan minimal 3 bulan setelah operasi caesar," tandas Arifin.
Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya