Pihak intelijen Amerika (AS) mendeteksi adanya diskusi terkait terorisme di sebuah situs jihad. Dalam situs yang diduga milik Al Qaeda itu terdapat pembicaraan hangat rencana aksi terorisme di bandara beberapa negara dunia.
Dilansir melalui CBS News, Minggu (14/2), pihak intelijen AS mengatakan bahwa anggota dalam situs tersebut mengajak para pengunjung situs untuk berbagi informasi mengenai keadaan dan kondisi keamanan dalam bandara-bandara yang ada di seluruh negara di dunia.
Topik yang paling menarik adalah mengenai bagaimana cara menghindari perangkat pemindai tubuh dan barang yang ada di bandara tersebut.
Seorang anggota ada yang bertanya mengenai deteksi bom yang ada di bandara dengan menuliskan "Kami memiliki sistem tersebut di Algiers, apakah kalian ada yang tahu jika alat pendeteksi tersebut mampu 'mencium' gas butane yang mudah terbakar?"
Dalam situs jihad yang lain, seorang pengunjung mempertanyakan mengenai alat pemindai berteknologi 3D yang kini sudah disematkan di bandara Inggris. Pengunjung tersebut bertanya, "Bolehkan saya menolak untuk melewati pemindai tersebut dengan alasan agama?". Seperti diketahui, alat pemindai 3D saat ini masih menuai pro kontra karena tampilannya yang mampu menampakkan orang yang diperiksai seolah-olah dalam keadaan telanjang.
Sebuah jawaban muncul dalam situs tersebut. "Jika anda ingin menghindari scanner tersebut dipersilakan untuk menuju Paris menggunakan kereta. Anda bisa naik pesawat tanpa harus melewati scanner 3D di Paris.
Sampai saat ini, pihak intelijen AS masih meneliti lebih jauh mengenai situs diskusi tersebut.