bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan ginjal baru. Tapi bagaimana
kondisi donor setelah memberikan satu ginjalnya?
Di AS, semakin banyak orang mengalami gagal ginjal hingga daftar
tunggu pencangkokan ginjal makin panjang.
"Setiap tahun kami mendaftar lebih banyak orang untuk cangkok ginjal
karena semakin banyak orang mengalami gagal ginjal, semakin banyak
orang menjadi kandidat transplantasi." kata Dr. Segev.
Ginjal adalah organ donor yang paling dicari di seluruh dunia,
demikian menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO). Untuk mengatasi
kekurangan organ ini, sebagian rumah sakit menciptakan program yang
mencocokkan calon donor dengan penerima.
Pada tahun 2006, Rumah Sakit Universitas Johns Hopkins mengadakan
jumpa pers untuk mengumumkan keberhasilan mereka dalam operasi yang
melibatkan sepuluh orang, lima donor dan lima penerima. Dr. Dorry
Segev salah seorang dokter bedah menggarisbawahi masalahnya dalam
wawancara dengan VOA.
"Setiap tahun kami mendaftar lebih banyak orang untuk cangkok ginjal
karena semakin banyak orang mengalami gagal ginjal, semakin banyak
orang menjadi kandidat transplantasi." kata Dr. Segev.
Orang sering menjadi donor karena orang yang mereka kasihi membutuhkan
ginjal. Sebagian melakukannya karena alasan altruistik. Dan itulah
yang menjadi alasan Judy Payne. "keputusan itu rasanya tidak sulit.
Saya suka memberi kepada orang lain. Saya suka berbagi berkat saya
sebisa mungkin." jelasnya.
Dr. Segev mempelajari lebih dari 80.000 donor ginjal yang masih hidup,
mulai dari operasi sampai tiga bulan setelah itu. Sebagian besar
pendonor hidup sehat.
"Kami mendapati bahwa donasi organ ketika hidup sangat aman. Resiko
kematian akibat menyumbangkan ginjal adalah satu banding 10.000, jauh
lebih kecil dibanding resiko operasi-operasi lain yang mungkin anda
jalani." kata Dr. Segev.
Riset itu menunjukkan bahwa jumlah donor dengan usia di atas 50 telah
berlipat dua. Ini menjadi salah satu alasan mengapa dokter ingin tahu
resiko semua kelompok sebelum masuk ruang bedah.